The waste land telaah lewat pendekatan eksponensial
Yessy Tapip Malaysiaty;
Siti Aisjah Masjkoer, supervisor; Sapardi Djoko Damono, 1940-2020, supervisor; Susilastuti Sunarya, examiner
([Publisher not identified]
, 1989)
|
ABSTRAK Skripsi ini adalah penelaahan struktural sajak The Waste Land lewat pendekatan Eksponensial untuk memperlihatkan susunan sajak. Penulisan ini berangkat dari pendapat bahwa dalam penciptaan suatu karya pengarang mempunyai ide yang ingin disampaikannya. Untuk itu ia memilih alat dan cara penyampaian tersebut. Pengetahuan pembaca akan cara-cara itu akan mempermudah mencapai pengertian atas karya. Sementara itu dalam sajak-sajak Eliot saya melihat pengertian dan apresiasi sulit dicapai. Saya mengira ini disebabkan cara penyampaian yang khas dan susunan tersendiri pula. Maka di sini saya pilih sajak The Waste Land karena lewat tatap muka saja kerumitan sudah terlihat. Saya menarik masalah bahwa yang harus dijelaskan adalah susunan sajak yang mengandung unsur-unsur yang tersusun secara relatif rumit. Masalah lain yang muncul apakah dengan susunan semacam itu masih terdapat keterkaitan antar unsur sehingga sajak merupakan kesatuan. Untuk tujuan ini saya mencari pola-pola persajakan yang membentuk susunan sajak. Pola-pola ini terbangun dari unsur-unsur terpilih. Unsur-unsur inilah yang akan saya bahas dengan referensi bolak-balik dengan pola-pola tematis yang sudah terlebih dahulu diperkirakan. Cara ini disebut The Exponential Approach. Ternyata tema sajak adalah sebuah paradoks mengenai kehidupan dan kematian: bahwa kehidupan tanpa makna sama dengan kematian, sedangkan kematian jika merupakan penyerahan diri dapat melahirkan hidup. Orang-orang The Waste Land adalah orang-orang yang mati dalam hidupnya. Penyebabnya adalah keringnya spirit manusia. Pencegahannya adalah dengan menyiram spirit itu dengan sikap memberi, simpati dan kontrol yang dicapai Iewat perenungan. Konsep ini dijabarkan lewat fragmen-fragmen yang mengandung citraan visual dengan mengedepankan pola persilangan paralelisme dan kontras yang saling mengatasi sehingga menghasilakan ironi bertingkat. Dengan cara ini dapat dikatakan subyek lirik menunjukkan pikiran yang kacau dengan memperlihatkan pikiran itu sendiri. Dengan kerumitan yang meliputi hampir semua unsur persajakan terdapatlah kepaduan antara bentuk dan isi. |
Yessy Tapip Malaysiaty.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S14203 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1989 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | vii, 104 pages ; 28 cm. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S14203 | 14-19-995851488 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20158157 |