:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Analisis pragmatik ujaran-ujaran Iago dalam Othello

Chris Prihartini Maryanto; Asim Gunarwan, supervisor; Susilastuti Sunarya, supervisor; Zawir Djamil, examiner ([Publisher not identified] , 1990)

 Abstrak

ABSTRAK
Penulis tertarik untuk menganalisis ujaran-ujaran Iago, seorang tokoh di dalam Othello, dari sudut pandang pragmatik karena dua hal, yaitu: pertama, karena belum ada mahasiswa di Jurusan Sastra Inggris yang mengambil ujaran-ujaran yang terdapat di dalam drama untuk dianalisis dari sudut pragmatik, dan kedua, karena ujaran-ujaran yang penulis analisis adalah ujaran-ujaran yang digunakan oleh Iago untuk memperdaya lawan bicaranya, tetapi tidak merusak hubungan sosial antarpenyerta komunikasi. Dikatakan demikian karena Iago melakukan tindakan memperdaya tidak secara langsung, melainkan melalui implikatur. Jadi, secara singkat dapat dikatakan bahwa masalah yang dibahas di dalam skripsi ini adalah masalah makna dan fungsi ujaran: yaitu ujaran yang tidak hanya mengungkapkan makna harfiahnya, melainkan juga menampilkan fungsi ujarannya. Hal ini dapat terjadi karena di dalam ujaran tersebut terdapat daya ilokusi dan yang disertai dengan konteks dapat membawa lawan bicara sampai pada kesimpulan yang diinginkan uleh penutur.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memerikan (1) bagaimana ujaran-ujaran yang dipakai seseorang, di dalam hal ini Iago di dalam Othello, dapat memperdaya lawan bicaranya, dan (2) maksim apa saja dari prinsip kerja sama Grice yang dilanggar ketika Iago melakukan tindakan memperdaya itu.
Data diambil dari ujaran-ujaran Iago di dalam Othello. Korpus data penulis analisis dengan menggunakan model analisis tujuan (goal analysis) yang dikemukakan oleh Parisi dan Castelfranchi (1981), dilengkapi dengan (1) teori tindak tutur (speech act) yang dikemukakan oleh Austin (1978), (2) teori pragmatik (pragmatics) yang dikemukakan oleh Levinson (1983). (3) teori konteks (context) yang dikemukakan oleh Dascal (1981) dan (4) teori tindakan memperdaya (deceptive action) yang dikemukakan oleh Vincent dan Castelfranchi (1981).
Kesimpulan analisis skripsi ini adalah bahwa Iago selalu berhasil memperdaya lawan bicaranya karena ia memiliki kompetensi komunikatif, yang memungkinkan dia dapat mengenali konteks situasi ujaran dengan baik.

 File Digital: 1

Shelf
 S 92190e.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S14099
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1990
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : viii, 106 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S14099 14-19-933971509 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20158165