ABSTRAKMusik adalah yang utama dalam sebuah sajak_ demikian pemikiran Verlaine dalam menciptakan sajak-sajaknya yang liris dan sangat musikal. Bagi Verlaine, puisi harus dixanggap sebagai suatu petualangan yang tak perlu diungkapkan dengan bunyi-bunyi yang berat. Untuk menghadirkan 'musik' di dalam sajak. Verlaine menggunakan tehnik perpuisian yanq babas, Yang khususnya melihat pada segi metrik dan bunyi. Berbeda dengan penyair simbolis lainnya, seperti Bauoelairm dan Rimbaud, Verlaine biasa menerapkan segala yang ganjil di dalam keseluruhan sajaknya, terutama sekali jumlah suku katanya yanq ganjil, yang memberikan kesan ringan, musikal. Selain itu juga jumlah larik atau pun bait yang ganjil, tak biasa. Hal ini termasuk pula unsur-unsur prosodinya yang pincang, tak seimbang yanq antara lain menyangkut rima, tekanan, irama pada keseluruhan sajak,. la juga senanq menggunakan rejet dalam sajak-sajaknya. Kecenderungan-kecenderungan musikal inilah yang menandai pemakaian bahasa puisi Verlaine dan akan menjadi pokok pemicaraan dalam skripsi ini: bagaimana struktur penyajian sajak-sajak Verlaine menimbulkan efek musik sesuai dengan suasana yang dikandung masing-masing sajak. Sehubungan dengan hal itu, maka akan diambil 2 (dua) buah sajak karya Verlaine sebagai bahan penelitian, yaitu : Chanson d_Automne dan Serenade. Judul kedua sajak sudah mengarah pada kesan musik yanq dimaksud. Beberapa tehnik persajakan digunakan dalam penelitian ini, yaitu segi metrik dan seqi bunyi, yang akan digunakan untuk melihat struktur musikal dalam penyajian sajak tersebut, sementara suasana yang dikandung masinq-masing sajak akan diteliti dari segi semantik, khususnya isotopi kedua sajak. Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa baik dalam sajak Chanson d'Automne maupun dalam sajak Serenade, struktur penyajian masing-masing sajak dapat mengungungkapkan suasana yang terkandung dalam sajak-sajak tersebut. Penelitian dari segi metrik dan bunyi memperlihatkan kualitas irama, yang ditandai oleh tekanan dan hentian, serta oleh bunyi-bunyi yang berulang, dan pula memperlihatkan kualitas melodinya. yang ditandai oleh intonasi serta oleh bunyi-bunyi yang harmonis. Jelaslah disini bahwa unsur-unsur yang turut membangun sajak-sajak itu, tak terlepas dari pengaruh efek irama dan melodi atau kenarmonisan bunyi-bunyinya, yang juga merupakan unsur unsur utama dalam sebuah komposisi musik. Demikian, efek musik di dalam kedua sajak Verlaine ini sangat menunjang dalam mengekspresikan makna suasana masing-masing sajak liris tersebut. |