Full Description
| Cataloguing Source | LibUI ind rda |
| Content Type | text (rdacontent) |
| Media Type | unmediated (rdamedia); computer (rdamedia) |
| Carrier Type | volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier) |
| Physical Description | ix, 110 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
| Concise Text | |
| Holding Institution | Universitas Indonesia |
| Location | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
- Availability
- Digital Files: 1
- Review
- Cover
- Abstract
| Call Number | Barcode Number | Availability |
|---|---|---|
| S15005 | 14-19-877947241 | TERSEDIA |
| No review available for this collection: 20158647 |
Abstract
ABSTRAK
Membakukan istilah adalah menjadikan istilah sebagai standar, tolok ukur atau panutan. Sanyak hal yang hares diperhatikan dalam proses pembakuan istilah. Dibanding-kan dengan bahasa Jerman yang proses pembakuan istilahnya sudah lebih lanjut, pembakuan istilah bahasa Indonesia dirasakan oleh beberapa pihak asal-asalan. Terha_dap proses pembakuan istilah bahasa Jerman dan bahasa Indonesia dilakukan suatu penelitian kontrastif untuk meiihat sejauh mana kelebihan dan kekurangannya. Dalam penelitian ini dijabarkan proses pembakuan istilah ditinjau Bari segi historis, peranan lembaga bahasa, serta d,ampak pembakuan istilah bagi kelangsungan pemakaian bahasa dewasa ini.
Hasil analisis kontrastif memperlihatkan perbedaan-perbedaan proses pembakuan istilah bahasa Jerman dan bahasa Indonesia.
Pada awal perkembangannya bahasa Jerman dan bahasa Indonesia sangat banyak menyerap kosa kata bahasa asing. Masing-masing mempunyai Sara tersendiri untuk menghadapi membanjirnya pengaruh bahasa asing. Kekurangan yang terlihat jelas dalam bahasa Indonesia adalah hubungan kelembagaan yang kurang erat antara Pusat bahasa dengan kalangan dan badan-badan lain, juga kurangnya publikasi dalam menyebarkan istilah-istilah. Satu hal yang perlu diperhatikan, pembakuan istilah dimaksudkan bukan untuk mematikan kreatifitas lembaga, badan maupun perseorangan dalam membentuk istilah.
Membakukan istilah adalah menjadikan istilah sebagai standar, tolok ukur atau panutan. Sanyak hal yang hares diperhatikan dalam proses pembakuan istilah. Dibanding-kan dengan bahasa Jerman yang proses pembakuan istilahnya sudah lebih lanjut, pembakuan istilah bahasa Indonesia dirasakan oleh beberapa pihak asal-asalan. Terha_dap proses pembakuan istilah bahasa Jerman dan bahasa Indonesia dilakukan suatu penelitian kontrastif untuk meiihat sejauh mana kelebihan dan kekurangannya. Dalam penelitian ini dijabarkan proses pembakuan istilah ditinjau Bari segi historis, peranan lembaga bahasa, serta d,ampak pembakuan istilah bagi kelangsungan pemakaian bahasa dewasa ini.
Hasil analisis kontrastif memperlihatkan perbedaan-perbedaan proses pembakuan istilah bahasa Jerman dan bahasa Indonesia.
Pada awal perkembangannya bahasa Jerman dan bahasa Indonesia sangat banyak menyerap kosa kata bahasa asing. Masing-masing mempunyai Sara tersendiri untuk menghadapi membanjirnya pengaruh bahasa asing. Kekurangan yang terlihat jelas dalam bahasa Indonesia adalah hubungan kelembagaan yang kurang erat antara Pusat bahasa dengan kalangan dan badan-badan lain, juga kurangnya publikasi dalam menyebarkan istilah-istilah. Satu hal yang perlu diperhatikan, pembakuan istilah dimaksudkan bukan untuk mematikan kreatifitas lembaga, badan maupun perseorangan dalam membentuk istilah.