Teori terjemahan Reiss dan Vermeer serta contoh penerapannya
Rowena Sulyanegara;
Korah-Go, Elisabeth, supervisor; Andriani Lucia Hilman, examiner; Setiawati Darmojuwono, examiner
([Publisher not identified]
, 1989)
|
ABSTRAK Pakar-pakar dalam bidang terjemahan berusaha untuk meningkatkan mutu terjemahan (teks sasaran) dengan cara mengembangkan teori terjemahan. Dalam skripsi ini penulis membatasi diri pada teori terjemahan menurut Katharina ReiI dan Hans-Joseph Vermeer, yaitu teori terjemahan yang berdasarkan pada fungsi komunikatif teks sasaran. Pembahasan yang dikemukakan bertujuan untuk memberikan pegangan dasar kepada pembaca yang ingin memahami teori terjemahan Reiss dan Vermeer serta meningkatkan ketrampilan mereka dalam menerjemahkan. Dalam skripsi juga diperlihatkan proses penerjemahan yang berorientasi pada fungsi komunikatif teks sasaran serta bagaimana pula pertimbangan-pertimbangan berdasarkan fungsi komunikatif teks sasaran dapat menolong penerjemah untuk menemukan padanan yang ekuivalen. Penelitian yang dipakai adalah penelitian pustaka dengan pendekatan secara intrinsik dan ekstrinsik. Reiss dan Vermeer menghubungkan proses komunikasi dengan proses penerjemahan. Produsen memproduksi teks (dalam arti luas) dengan tujuan-tujuan tertentu. Setelah teks tersebut terwujud, maka teks itu mempunyai fungsi komunikatif tertentu. Dalam penerjemahan, penerjemah bertolak dari teks sumber. Kemudian ia menjadi produsen kedua dan memproduksi teks sasaran untuk resipien sasaran. Teks sasaran ini tentu mempunyai fungsi komunikatif tertentu. Namun dengan adanya resipien sasaran yang berbeda dan situasi yang berbeda pula, maka ada kemungkinan bahwa fungsi komunikatif yang harus dipenuhi teks sasaran berbeda dengan fungsi komunikatif teks sumber. Berdasarkan pola komunikasi dapat dibedakan tiga ragam teks, yaitu: ragam teks informatif, ekspresif, dan operatif. Mengingat media penyampaiannya, perlu ditambahkan ragam teks multimedial. 8erdasarkan fungsi komunikatifnya, teks multimedial dapat berupa ragam teks informatif, ekspresif, operatif maupun campuran. Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan penerjemah dalam melaksanakan metode yang diuraikan dalam skripsi ini. Pertama-tama ia harus menganalisis situasi agar mempunyai kerangka kegiatan sehingga dapat menentukan fungsi komunikatif yang harus dipenuhi teks sasaran. Setelah itu, ia harus menganalisis teks sumber untuk mendapatkan gambaran mengenai teks sumber. Kemudian ia menyusun suatu model teks sasaran. Di sini ia melakukan pemilihan dan penyesuaian dengan berorientasi pada fungsi komunikatif teks sasaran. Setelah semua ini selesai, ia baru memulai produksi teks sasaran. Dalam skripsi ini juga perlu diperhatikan adanya alternatif-alternatif teks sasaran. Alternatif-alternatif ini menunjukkan bahwa fungsi komunikatif yang berbeda menghasilkan teks sasaran yang berbeda pula. |
Rowena Sulyanegara.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S15002 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1989 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | x, 97 pages : illustration ; 28 cm. + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S15002 | 14-19-510408103 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20158753 |