:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Analisis sebuah karya Cess Nooteboom Rituelen

Dian Nuzuliah Sani; Zoest, Aart van, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990)

 Abstrak

Karya sastra, baik yang berupa cerita pendek, cerita bersambung, novel, atau lainnya, tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Berdasarkan karya itu, para kritikus sastra dapat melakukan penelitian karya sastra yang didasarkan pada jenisnya (genre), motif, tema, atau lainnya. Banyak pengarang karya sastra Belanda yang cukup produktif, salah satu di antaranya adalah Cees Nooteboom. Cees Noteboom menghasilkan karya beberapa kumpulan proses, puisi, dan kisah perjalanan. Namun dari sekian banyak karya yang dihasilkannya, ada satu karya yang dianggap sukses, yaitu Rituelen, terbukti dengan diberikannya penghargaan Pegasus atas karyanya itu yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Berbeda dengan banyak karya sastra lainnya, Rituelen terdiri atas beberapa bagian. Bagian-bagian yang ada bukan didasarkan pada perubahan latar, tema, atau teknik penceritaan, namun didasarkan pada nama-nama tokoh yang mempengaruhi pribadi tokoh utamanya. Selain itu, pada awal tiap bab selalu didahului dengan prolog. Prolog yang ada ditulis dengan menggunakan bahasa yang berbeda-beda, yaitu bahasa Jerman pada bagian intermezo, bahasa Latin yang disertai terjemahannya pada bagian Arnold Taads, dan bahasa Inggris dan Perancis pada bagian Philip Taads. Ditinjau dari sudut motif, Rituelen mempunyai delapan motif penting yang mendukung tema cerita. Kedelapan motif tersebut antara lain: khayalan, alkohol, upacara minum teh, waktu, yoga, perangkat minum teh, biara dan suatu tempat yang tinggi. Kedelapan motif ini terangkai menjadi satu tema sentral, yaitu tindakan bunuh diri para tokohnya. Rituelen memiliki tema utama suatu sikap pesimistis yang diakhiri dengan tindakan bunuh diri para tokohnya. Baik tokoh utama maupun tokoh bawahan, walaupun dengan cara yang berbeda-beda, menempuh jalan bunuh diri yang dianggap satu_-satunya jalan keluar. Tokoh Arnold Taads mempunyai peranan yang besar sekali terhadap pembentukan pribadi Inni Wintrop. Sedangkan tindakan, perilaku, maupun cara hidup Philip Taads, anak Arnold Taads, tidak banyak pengaruhnya terhadap pembentukan tokoh Inni Wintrop. Demikian pula sebaliknya peranan tokoh Inni Wintrop juga tidak berpengaruh pada pembentukan pribadi Philip Taads. Philip Taads sebagai anak Arnold Taads tidak pernah mengenal siapa sebenarnya Arnold Taads itu, karena mereka memang tidak pernah saling bertemu. Sejalan dengan pemikiran ayahnya yang menganggap bahwa penderitaan_nya di dunia akan berakhir apabila dia mati, Philip Taads juga beranggapan bahwa hidup adalah suatu beban. Philip Taads telah mencoba untuk mengelakkan dirinya dari beban itu, namun dia tidak berhasil. Jalan keluar yang ditempuh oleh Philip Taads adalah melenyapkan beban itu, termasuk melenyapkan dirinya sendiri dengan jalan terjun dari atas jembatan dan tenggelam di sungai yang dalam. Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah: ketiga tokoh di atas menunjukkan sikap yang pesimistis dalam menghadapi kehidupan di dunia, sehingga tema dari keseluruhan karya ini juga bersifat pesimistis. Sikap seper_ti itu berasal dari para tokoh yang ada didorong oleh sikap yang sama yang ada pada diri masing-masing pribadi para tokohnya.

 File Digital: 1

Shelf
 S 9391e.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Kata Kunci

 Metadata

No. Panggil : S15787
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : viii, 86 lembar ; 28 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S15787 14-19-968300983 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20159507