Sebagai pendahuluan, penulis menguraikanhubungan Marcel de_ngan eksistensialisme, suatu aliran filsafat yang berangkat dari gejala-gejala manusiawi yang konkret dan eksistensial; yang menyoroti masalah tidak secara rasional saja, melainkan juga se cara personal, yakni melibatkan seluruh aspek pribadinya. oleh karena itu is merasakan adanya kepincangan-kepincangan dalam cara berfilsafat selama masa yang ia alami sebagai siswa. Ia mengecam cara berfilsafat yang lebih mengutamakan teknik berpikir dari pada menyoroti masalah manusia dengan kemelutnya. Sebab itu berawal dari anti-Idealisme ia mengajukan berbagai keberatan terhadip 'isme' lainnya.Marcel berpendapat bahwa berfilsafat merupakan suatu cara dan usaha untuk mengerti hidup, karena minimal setiap manusia berfilsafat untuk dirinya sendiri, yang artinya ia selalu dalam situasi mencari makna dan hakekat hidupnya. Hidup ini suatu misteri, katanya. Bukan karena merupakan pertanyaan yang tidak terjawab, melainkan karena jawabannya terletak di dalam menjalani hidup itu sendiri.Untuk memahami filsafat Marcel, kita harus mengenal pribadinya dan sebaliknya untuk mengenal pribadinya kita harus memahami filsafatnya. Kaitan antara kedua unsur itu sangat eratnya, sehingga sesuai dengan wataknya, ia menuangkan inspirasinya melalui improvisasi dalam musik (piano), melalui drama untuk memunculkan situasi konkret serta melalui konsep filsafati sebagai ungkapan pen_dalarnan dan pengembangan penghayatan terhadap pengalaman nvata. Ketiga cara tersebut jelas menampakkan unsur keterlibatan atau partisipasi dalam tingkat-tingkat penyatuan (communion) dalam musik, tingkat komunikasi (commucication) dalam drama, serta tingkat kebersamaan (community) dalam konsep metafisisnya tentang berada... |