Konsep pengetahuan menurut Al-Ghazali
Bambang Trias Yuliarto;
Naupal, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003)
|
Al-Ghazali merupakan seorang filsuf Islam yang tidak hanya menggunakan satu jalan dalam memperoleh kebenaran pengetahuan. Ia tidak hanya berpatokan kepada apa yang nyata dalam manusia untuk mendapatkan kebenaran pengetahuan di dunia, seperti hannya dengan kemampuan panca indera manusia dalam memperoleh kebenaran pengetahuan melalui metode inderawi. Di sini terlihat bukti bahwa panca indera manusia dalam hal ini adaiah mata dapat menjelaskan kebenaran yang dilihatnya secara riil namun Al-Ghazali melihatnya hanya sebatas pada tahap-_tahap tertentu secara proposional, karena pada panca indera manusia tersebut memiliki keterbatasan, yang mana tidak semua kebenaran dapat dibuktikan. Demikian pula dengan metode akal, di mana dengan akal manusia, manusia dapat menciptakan sesuatu apa pun yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tapi pada tahap tertentu pada akal pun mempunyai keterbatasan yang tidak dapat dibuktikan dengan akal, sehingga Al-Ghazali beralih kepada pemikiran yang dipakai oleh kaum sufi, yaitu metode intuisi, di mana A1-Ghazali melihat bahwa metode ini tidak terbantahkan kebenarannya karena bersumber pada kitab suci. |
S-Bambang Trias Yuliarto.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S16022 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | iv, 81 lembar ; 28 cm. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S16022 | 14-21-372416672 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20159672 |