Politik etis dan bacaan anak Telaah nilai-nilai dalam 14 bacaan anak berbahasa Belanda di Hindia antara tahun 1900-1942
Mariana Ariestyawati;
Jugiarie Soegiarto, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006)
|
Pada awal abad ke-20, pandangan bangsa Belanda terhadap kolonialisme mengalami perubahan. Banyak tokoh politik Belanda yang menentang eksploitasi terhadap Hindia-Belanda Mereka menganggap, justru Belanda berutang budi kepada Hindia Maka, untuk membayar utang tersebut, dilancarkanlah politik kesejahteraan, atau lebih dikenal dengan istilah Politik Etis. Wujud dari pelaksanaan Politik Etis itu antara lain memberi peluang kepada kaum pribumi mengecap pendidikan formal di sekolah. Ini juga berarti membuka sekolah Eropa untuk anak-anak pribumi. Pemerintah yang berkuasa pada saat itu menilai, cara tersangkil mengajarkan bahasa dan dunia Barat adalah melalui buku cerita. Skripsi ini mencoba menemukan nilai-nilai yang merupakan pesan yang ingin disampaikan pemerintah lewat analisis struktur dan isi. Skripsi ini hendak menemukan hubungan antara Politik Etis dan Bacaan Anak yang dibuat pada masa itu. |
![]()
|
No. Panggil : | S15812 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | v, 81 lembar, 30 cm. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S15812 | 14-21-092867858 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20159703 |