Suatu kata atau kalimat dikatakan ambigu apabila kata atau kalimat itu memiliki lebih dari satu makna. Sebuah kalimat menjadi tidak jelas dan dapat dimultitafsirkan jika terdapat banyak gagasan yang ingin disampaikan dalam kalimat tersebut. Kalimat yang jelas dan monosemantik memiliki bentuk yang mencerminkan ketelitian penalaran (ilmiah) yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika. Relasi-relasi dalam kalimat tersebut terungkap dengan adanya kesinambungan pikiran yang bersusun-susun. Relasi-relasi dalam sebuah kalimat dapat diteliti dengan melihat penggunaan kombinasi predikasi. Kombinasi predikasi adalah hasil akhir dari proses menghubung-hubungkan predikasi. Kombinasi predikasi dapat digunakan untuk membangun subsistem gramatika dan melihat keutuhan klausa, kalimat, ataupun wacana. Penggabungan jenis penggandengan ditandai dengan kemunculan kata dan dan serta. Penggabungan jenis kontras ditandai dengan kemunculan kecuali dikecualikan, tetapi, namun demikian, dan meskipun demikian. Sedangkan untuk penggabungan jenis perbandingan ditandai dengan kemunculan daripada. Kombinasi predikasi jenis alternasi, subjenis alternasi dengan dua pilihan, ditandai kemuneulannya dengan konjungsi atau dan pemakaian antonim. Selain penanda atau, alternasi dengan dua pilihan ditandai dengan kemunculan konjungsi maupun. Konjungsi atau juga menandai kemunculan altemasi dengan lebih dari dua pilihan. Temporalitas yang muncul dalam data adalah keberuntunan temporalitas. Pemakaian konjungsi dan menandakan adanya keberuntunan temporalitas. Implikasi jenis kondisionalitas murni ditandai kemunculannya dengan jika X, Y; X maka Y, jika X maka Y, apabila X, apabila X maka Y, dan X apabila Y. Implikasi jenis penyebaban efisien ditandai dengan penggunaan karena, diakibatkan oleh, akibat, akibat dari, dan tidak diberi penggunaan apa pun. Penyebaban final ditandai dengan pemakaian konjungsi untuk dan dalam upaya. Sedangkan penyebaban keadaan ditandai kemunculannya dengan penggunaan keadaan, sejak, dan dalam hal. Janis implikasi lain yang muncul adalah peringatan. Implikasi jenis peringatan ditandai dengan penggunaan kata wajib dan harus. Kombinasi predikasi jenis para frase subjenis parafrase ekuivalen ditandai dengan kemunculan konjungsi atau yang disertai dengan penggunaan sinonim. Parafrase generik-spesifik ditandai dengan kemunculan kata termasuk dan adanya tambahan informasi di dalam wacana tersebut. Kombinasi predikasi rujuk balik ditandai dengan kemunculan tersebut, di atas, hal tersebut, dimaksud di atas, sebagaimana dimaksud, dan yang disebut terakhir. Selain jenis-jenis kombinasi predikasi tersebut, ditemukan juga kombinasi predikasi berupa perujukan pada hal yang disebutkan sesudahnya dan penggabungan pemakaian penanda penggandengan dan penanda alternasi. Kombinasi predikasi yang paling sering muncul adalah implikasi jenis penyebaban. Implikasi jenis penyebaban menjadi kombinasi predikasi yang paling sering muncul karena polis asuransi tersebut berisikan tiga hal, yakni hak-kewajiban penanggung dan tertanggung sebab dan akibat kebakaran yang dijamin; sebab dan akibat kebakaran yang tidak dijamin. Jadi, keambiguan yang terdapat dalam fragmen-fragmen yang dikemukakan di atas dapat digolongkan pada jenis keambiguan gramatikal dalam tataran sintaksis dan keambiguan leksikal (penggunaan -nya). Keambiguan tersebut muncul karena adanya dua rujukan atau lebih, dua lesapan atau lebih, atau frase yang mirip |