:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Potret perempuan dalam novel Tarian Bumi karya Oka Rusmini

Intan Nuraini; Mantik, Maria Josephine, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007)

 Abstrak

Perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak-haknya sebagai manusia merupakan perjuangan yang tidak kenal henti, karena dalam perkembangan peradaban yang sangat pesat ini, apapun mungkin dapat terjadi. Termasuk pengeksploitasian perempuan untuk kepentingan-kepentingan tertentu, terutama yang bersifat mendukung kekuasaan yang selama ini didominasi oleh kaum laki-laki. Hal ini berkaitan erat dengan nilai-nilai tradisional dan budaya yang dikuasai oleh kaum laki-laki yang disebut dengan budaya patriarkat. Salah satu daerah di Indonesia yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya adalah Bali. Selain budaya patriarkat, sistem kasta juga tumbuh dengan subur di Bali. Tema seperti ini diangkat ke dalam sebuah novel oleh wanita pengarang yang berasal dart Bali bernama ?ka Rusmini. Novel tersebut berjudul Tarian Bumi. Pola pikir, perilaku dan perbuatan para tokoh di dalam novel ini dipengaruhi oleh sistem kasta, dan tentunya didukung oleh budaya patriarkat Bali. Bila dipandang melalui pola sebab-akibat, sistem kasta menjadi penyebab utama timbulnya konflik dalam kehidupan para tokoh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kehidupan tokoh-tokoh perempuan di dalam Tarian Bumi. Dengan mengetahui gambarannya, dapat dilihat pengaruh yang mereka dapat dari kasta dan budaya patriarkat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Penelitian deskriptif_-analitis terhadap novel dilakukan dengan menggunakan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik yang terkait dengan konsep gender. Budaya patriarkat di Bali telah memperhitungkan supaya akibat pernikahan beda kasta yang mengakibatkan terjadinya peristiwa naik dan turun kasta seorang perempuan tetap saja membuat posisi laki-laki berada di atas perempuan. Peraturan tersebut seperti ingin mengatakan bahwa semuanya harus berpusat pada laki-laki. Jadi perempuan yang harus mengikuti apa yang menjadi keputusan laki-laki (pusat) . Adanya sistem kasta di Bali membuat kaum perempuan menjadi tersiksa. Perempuan bangsawan maupun sudra akan tetap menjadi pihak yang kalah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Keberanian mereka untuk keluar dari pakem memang merupakan suatu kemajuan bagi perempuan. Akan tetapi, pada akhirnya mereka tetap harus tunduk kepada sistem kasta itu sendiri. Setelah membaca dan memahami hasil dari analisis penelitian, maka disimpulkan bahwa budaya patriarkat di Indonesia bersumber dari beberapa aspek yaitu aspek sosiologis yang mencakup pembagian kerja dan fungsi dalam masyarakat, dan aspek kebudayaan yang mencakup feodalisme dan ajaran agama, tradisi atau adat. Dari sini dapat dilihat bahwa kedua aspek tersebut sangat menentukan bisa atau tidaknya kesetaraan gender dicapai.

 File Digital: 1

Shelf
 S 0700085_Potret Perempuan Dalam_.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S10920
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : vi, 75 lembar ; 28 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S10920 14-21-799812240 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20159851