"Bertekoek bertambahlah ilmoe dan kepandaian perempuan" Soeting Melajoe, suara kemajuan perempuan Minangkabau 1912-21
Siti Nurhayati;
Kasijanto Sastrodinomo, supervisor; Kresno Brahmantyo, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007)
|
Skripsi berjudul Soenting Melajoe Suara Kemajuan Perempuan Minangkabau 1912-21 secara garis besar menggambarkan keadaan kaum perempuan di Minangkabau. Secara khusus, penulisan i n i sebenarnya ingin memperlihatkan bagaimana kaum perempuan saat itu dalam meraih dan memperjuangkan haknya untuk sama-sama memperoleh pendidikan sama halnya seperti kaum lelaki. Minimnya jumlah sekolah yang disediakan oleh pemerintah bagi kaum perempuan saat itu membuat keadaan dimana kebutuhan pendidikan bagi kaum perempuan kurang diprioritaskan. Selain itu, sistem adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat Minangkabau juga melarang anak perempuannya untuk bersekolah. Sulitnya mendapatkan pendidikan bagi kaum perempuan saat itu, membuat kaum perempuan di Minangkabau menyuarakan aspirasinya melalui berbagai macam cara, salah satunya dengan menerbitkan surat kabar Soenting Melajoe, yang didirikan oleh Rohana Kuddus. Meskipun sempat mengalami hambatan dari kaum adat yang umumnya menganggap bahwa kaum perempuan tidak perlu bersekolah, namun terbitnya Soenting Melajoe justru dapat memberikan harapan bagi kaum perempuan untuk meraih kemajuan. Terbitnya Soenting Melajoe dapat menggugah kaum perempuan untuk belajar membaca dan menulis serta menuangkan gagasan atau pikirannya ke dalam bentuk karangan yang banyak diterbitkan di Soenting Melajoe. Semakin banyaknya kaum perempuan yang menuangkan gagasannya, semakin memperlihatkan pula antusiasme dalam menerima Soenting Melajoe sebagai media informasi dan penunjang kemajuan bagi kaum perempuan. Di daiam Soenting Melajoe, kaum perempuan dibebaskan untuk menuangkan gagasannya baik berupa karangan, puisi, maupun cerita bersambung. Umumnya, gagasan-gagasan tersebut berupa ajakan bagi kaum perempuan di daerah lain untuk sama-sama meraih kemajuan melalui pendidikan yang dapat mengangkat harkat dan martabat perempuan. Sampai pada akhir penerbitannya Soenting Melajoe tetap menyuarakan aspirasi-aspirasi kaum perempuan agar jangan menyerah pada keadaan yang justru membodohi kaum perempuan. Segala upaya yang telah diusahakan rupanya membawa hasil yang baik bagi kaum perempuan, karena pada masa-masa itu mulai banyak didirikannya sekolah-sekolah bagi kaum perempuan. |
S - Siti Nurhayati.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S12655 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | ix, 99 lembar : ill. ; 28 cm. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S12655 | 14-21-546950851 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20159949 |