:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Bankonka di Jepang dalam perspektif perempuan : penolakan perempuan terhadap pembagian peran jender yang tidak seimbang

Duhita Mawar Cynantia; Jenny Simulja, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007)

 Abstrak

Bakonka atau penundaan pernikahan merupakan masalah yang umum terjadi pada negara industri maju. Namun, bankonka yang terjadi di Jepang sangat signifikan karena sangat terbatasnya pembentukan keluarga selain melalui pernikahan. Maka, bankonka akan menyebabkan penundaan mempunyai anak atau bansanka yang menyebabkan penurunan angka kelahiran atau shoushika. Masalah shoushika akan mengundang berbagai macam efek, yang pada akhirnya menyebabkan kemunduran ekonomi Jepang. Penelitian di dalam skripsi ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor penyebab terjadinya bankonka di Jepang, terutama karakteristik utama penyebab bankonka di Jepang.Ditemukan bahwa faktor-faktor penyebab bankonka adalah semakin tingginya pendidikan perempuan Jepang, partisipasi perempuan Jepang di sektor tenaga kerja, semakin meningkatnya pernikahan berdasarkan cinta dan semakin menurunnya pernikahan perjodohan, munculnya parasaito shinguru, dan lazimnya hubungan seksual pranikah. Seluruh faktor tersebut berujung pada pembagian peran jender yang tidak seimbang, sehingga dapat disimpulkan bahwa hal ini merupakan karakteristik bankonka di Jepang. Karakteristik ini dianalisa dengan teori Mackintosh yang menyatakan bahwa pembagian kerja berdasarkan jender menentukan posisi perempuan, yakni berhubungan dengan subordinasi perempuan, karena senantiasa menempatkan perempuan dalam wilayah domestik, serta menghalangi mereka untuk mencapai kemandirian individu dan finansial.Di Jepang, seorang perempuan yang telah menikah harus mengambil tanggung jawab penuh atas pekerjaan rumah tangga, pengasuhan anak dan perawatan lansia baikdalam kehidupan rumah tangga maupun dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Hal ini memasung kaki perempuan dalam wilayah domestik dan menghalangi perempuan untuk mandiri secara ekonomi. Oleh sebab itu, pembagian peran jender yang tidak seimbang merupakan faktor signifikan dalam keputusan perempuan untuk menikah. Disimpulkan bahwa perempuan-perempuan Jepang melakukan bankonka sebagai upaya untuk menolak kestatisan pembagian peran jender yang tidak seimbang yang sangat didukung oleh masyarakat dan ditunjang pemerintah.

 File Digital: 1

Shelf
 S 0700758e.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S13711
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : ix, 110 lembar : 29 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S13711 14-21-130059471 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20159964