Penelitian mengenai penggunaan bahasa balik mahasiswa Fakultas Film dan Televisi IKJ telah selesai dilakukan oleh penulis. Tujuan utama penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan alasan penggunaan bahasa balik dan menjelaskan pola pembentukan kosakata bahasa balik. Selain itu, penulis juga ingin mencari tabu bagaimana penggunaan bahasa balik di IKJ yang dilihat melalui anggota masyarakat tuturnya, waktu dan tempat penggunaan bahasa balik. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa cara, yaitu (1). mewawancarai mahasiswa dan memberikan kuesioner untuk mencari alasan penggunaan bahasa balik penulis dapatkan dengan, (2). membuat daftar kosakata balik yang didapatkan dari basil perekaman dan angket, kemudian menganalisis pola-pola pembentukan kosakatanya. HasiI dari penelitian ini adalah bahwa setidaknya ada dua belas alasan penggunaan bahasa balik (bertutut-turut dari yang paling mempengaruhi sampai yang paling sedikit mempengaruhi), yaitu untuk keakraban, untuk merahasiakan pembicaraan, untuk memuji lawan bicara, untuk memecahkan suasana beku atau kaku, agar percakapan tidak terasa membosankan, untuk menyindir lawan bicara, menimbulkan kesan lucu, untuk ungkapan penghalusan atau eufemisme, agar diterima di sebuah kelompok, untuk menunjukkan identitas diri atau kelompok, sebagai bentuk solidaritas, dan untuk merendahkan lawan bicara.Pala pembentukan bahasa balik terbagi alas dua bagian, yang pertama pola pembalikan kata dasar yang terbagi lagi menjadi empat jenis, yaitu pembalikan secara utuh, pembalikan dengan penghilangan bunyi, metatesis atau pengacakan, dan pembalikan dengan penambahan bunyi. Pola pembalikan kata jadian atau kata berimbuhan adalah dengan cara membalik kata dasarnya saja tanpa diikuti dengan pembalikan imbuhan, seperti kata orangnya maka kata yang dibalik hanya kata orang saja menjadi ngaro-nya. Umumnya kata yang dibalik adalah kata-kata yang mempunyai dua suku kata, dan paling banyak tiga suku kata. Bahasa balik digunakan oleh seluruh mahasiswa IKJ, terutama mahasiswa Fakultas Seni Rupa, dan mahasiswa Fakultas Film dan Televisi (FFTV). Di FFTv bahasa ini digunakan baik oleh mahasiswa maupun dosen yang masih muda. Namun, biasanya frekuensi penggunaan bahasa balik setiap mahasiswa berbeda-beda tergantung pada tingkat kemahiran mereka berbahasa balik. Mahasiswa yang lebih menguasai bahasa balik umumnya adalah mahasiswa tingkat tiga ke atas. Oleh karena itu, mahasiswa baru biasanya lebih jarang berbahasa batik. Topik pembicaraan dalam bahasa batik umumnya masalah sehari-hari dan hanya digunakan pada situasi nonforrnal saja ketika sedang santai dalam suasana akrab. Bahasa batik lebih sering digunakan dalam percakapan lisan, tetapi kadangkala juga digunakan untuk menyampaikan sesuatu dalam bentuk tulisan, seperti dalam sms, dan pamtlet-pamflet pengumuman |