Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ILO mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangan perburuhan di Jepang sebelum Perang Dunia II. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan sumber-sumber data sekunder. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah deskritif analitis. Dalam penulisannya, penelitian ini menggunakan pendekatan sinkronis yang tidak selalu berdasarkan kronologi waktu.Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah mulai dari periode Meiji hingga awal periode Showa, sebelum Jepang mengambil peran dalam Perang Dunia II (1939-1945). Tepatnya dimulai sejak tahun 1868 hingga 1941, sebelum Perang Pasifik (1941-1945). Walaupun ILO sendiri baru resmi berdiri pada tahun 1919 setelah Perang Dunia I, namun sangatlah penting untuk terlebih dahulu melihat keadaan perburuhan di Jepang sebelumnya sebagai bahan perbandingan. Dengan demikian dapat diketahui apakah ILO mempunyai pengaruh positif dalam perkembangan perburuhan di Jepang.Dapat disimpulkan berdasarkan uraian dan analisa dalam penelitian ini bahwa keberadaan ILO turut memberikan pengaruh terhadap perkembangan positif perburuhan di Jepang sebelum Perang Dunia II. Dengan wakil buruh Jepang untuk konferensi ILO yang dipilh dari serikat-serikat buruh, pemerintah Jepang sudah mengakui keberadaan serikat-serikat buruh yang sebelumnya selalu ia represi. Selain itu, sesuai dengan konvensi ILO, pemerintah juga mulai meratifikasi legislasi-legislasi yang berhubungan dengan perburuhan serta menata administrasi perburuhan sehingga menjadi lebih terstruktur dan efisien. Hal ini turut membantu pemerintah dalam menekan radikalisme buruh. Lambat laun pemerintah Jepang mulai mentoleransi kepentingan para buruh dan menyadari bahwa perbaikan keadaan buruh pada akhirnya demi kemajuan perekonomian. The objective of this study is to ascertain whether if the International Labor Organization (ILO) contributed a positive influence in Japan's labor development before World War II. This is a literature study, based on secondary data sources. The study's method is analytical descriptive. Furthermore, this study is using a synchronic approach which is not always based on a time chronology.The scope of this study starts from the Meiji period until the early period of Showa, before Japan played a part in World War II (1939-1945). The precise date starts from year 1868 until 1941, before Pacific War (1941-1945). Although the ILO itself only had been founded in 1919, after World War I, it is very important to begin with studying the labor condition prior to 1919 as a comparative component. Therefore, the influence of ILO to the Japan's labor development could be assess.Based on the description and analysis in this study, it could be concluded that the ILO existence had an influence to the positive development of labor in prewar Japan. With the labor representative for ILO conference chosen from trade unions, the Japanese government had acknowledged the existence of trade unions whom before were repressed. Moreover, in accordance to the ILO convention, the government also ratified the labor legislations and made a structured and efficient labor administration. In doing so the government could contain the labor's radicalism to a minimum. Slowly the Japanese government could tolerate the labor's concern and realized that improving the labor's condition would eventually benefit the economy and the nations interest |