Penelitian ini membahas pencitraan dari pemustaka anak terhadap keberadaan Taman Bacaan Anak di taman rekreasi yang merupakan salah satu pengembangan konsep perpustakaan komunitas pada Rumah Pintar Gelanggang Samudra Ancol. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman pemustaka anak mengenai konsep Taman Bacaan Anak masih kurang dipahami jika dibandingkan dengan perpustakaan. Konsep yang diusung oleh Taman Bacaan Anak taman rekreasi ini juga mengalami pergeseran karena faktor ruang dan waktu, yakni para pemustaka lebih mencari unsur rekreasi atau hiburan yang tidak didapatkan di perpustakaan pada umumnya serta lokasi Rumah Pintar yang berada di dalam Taman Rekreasi membuat Rumah Pintar Samudra Ancol tidak dapat diakses secara gratis seperti layaknya Taman Bacaan Anak sehingga dapat dikatakan bahwa Rumah Pintar Samudra ini lebih bersifat komersil dibandingkan dengan bentuk perpustakaan komunitas pada umumnya. Secara keseluruhan baik dalam pelayanan, koleksi dan fasilitas yang disediakan Rumah Pintar Samudra Ancol, para pemustaka anak memberikan pencitraan yang positif. Saran penulis adalah agar Rumah Pintar Samudra Ancol terus meningkatkan pelayanannya dan menggalakkan promosi untuk meningkatkan jumlah pengunjung serta meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Taman Bacaan Anak khususnya. This study is concerned on children users_ image of the presence of Children_s Community Library in amusement centre which is one way of developing concept of community library at Rumah Pintar Gelanggang Samudra Ancol. This study is a qualitative descriptive research interpretive with case study approach. The result of this study shows that the children users_ acknowledgement about the ideal concept of Children_s Community Library is less understand than a general library concept. This concept is also having degradation because of several factors. One cause is that users_ prefer to look for recreational or entertaining spot which is not provided by many libraries. Second, related to this study, the location of Rumah Pintar which is located inside the amusement centre making it cannot be accessed for free by public like a Children_s Community Library should be, thus people would think that Rumah Pintar Gelanggang Samudra Ancol is more likely a business unit than a community Library in general. Overall, in term of service, books collection, and facilities that the Rumah Pintar Gelanggang Samudra Ancol provided, the children_s users_ give their positive images on it. The researcher suggestions for the Rumah Pintar Gelanggang Samudra Ancol are to improve their service and boost their promotion in addition of progressing the amount of visitors as well as to enhance people_s comprehension on Children_s Community Library issue. |