:: UI - Skripsi Open :: Kembali

UI - Skripsi Open :: Kembali

Look east policy : kebijakan Luar Negeri Malaysia masa Mahathir Mohamad 1981-2003

Robiatul A.; Tangkilisan, Yuda Benharry, supervisor; Linda Sunarti, supervisor; Dwi Mulyatari, examiner; Agus Setiawan, examiner (Universitas Indonesia, 2010)

 Abstrak

Malaysia yang merupakan salah satu negara jajahan Inggris mendapat pengaruh yang sangat besar dari Inggris dalam berbagai aspek, seperti politik, ekonomi, dan pertahanan. Kondisi sebagai sebuah negara yang belum sepenuhnya mandiri setelah merdeka membuat Malaysia sangat bergantung kepada Inggris dan menjadikan Inggris sebagai arah kebijakan politik luar negerinya. Hal ini ditambah dengan kepemimpinan perdana menteri Malaysia yang pertama, Tunku Abdul Rahman yang sangat menghormati dan mengagumi Inggris. Namun karena berbagai faktor, di antaranya kemunduran yang dialami negara-negara Barat, termasuk Inggris, serta perlakuan-perlakuan Inggris terhadap Malaysia yang merendahkan negara tersebut seperti menaikkan biaya pendidikan di Inggris untuk pelajar Malaysia yang menuntut ilmu disana, membuat Malaysia di bawah kepemimpinan perdana menteri keempatnya, Mahathir Mohamad, mengubah arah kebijakan politik luar negerinya yang dikenal dengan Look East Policy pada 9 Februari 1982 atau _kebijakan melihat ke Timur_ yang dapat diartikan Malaysia menyontoh negara-negara Asia Timur, seperti Jepang dan Korea Selatan. Mahathir menganggap Malaysia dapat mencontoh nilai-nilai positif dari kedua negara tersebut, seperti etos kerjanya yang tinggi. Salah satu bentuk kerja sama dari Look East Policy ini adalah mobil nasional Malaysia, Proton (Perusahaan Otomobil Nasional) yang dibuat untuk bersaing dengan mobil-mobil buatan Eropa yang ada di Malaysia.

Malaysia which was one of the British colonies has a great influence on many aspects of the England, like politics, economics, and defense. Condition as a country that is not entirely independent of independence after a British, Malaysia relies heavily on England as the direction and make its foreign policy. This added the first leadership of Prime Minister of Malaysia, Tunku Abdul Rahman, which is respected and admired England. However, due to various factors, such setbacks experienced by Western countries, including England, as well as the degrading treatment of England to Malaysia as the country raised the cost of education in England for Malaysian students, created under the leadership of Malaysia's fourth prime minister, Mahathir Mohamad, to change the direction of his foreign policy known as the Look East Policy at the date of February 9, 1982 or who 'see' policy which can be interpreted Malaysia East emulate the East Asian countries, like Japan and South Korea. Malaysia's Mahathir assume Malaysia can follow the positive values of these countries, such as a high work ethic. One form of cooperation from the Look East Policy is the Malaysian national car, the Proton (National Automotive Company) that created to compete the European-made cars in Malaysia.

 File Digital: 1

 Metadata

No. Panggil : S12407
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2010
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xvi, 77 pages : illustration ; 28 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S12407 14-17-808541375 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20160846