Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pemberian tartrazin dosis tunggal secara oral terhadap sistem tulang keras fetus mencit galur Swiss Derived. Pemberian tartrazin secara oral dilakukan pada hari kehamilan ke-7 terhadap 24 ekor induk dalam empat kelompok perlakuan, yaitu: 0,0000, 3,1875, 4,2500, dan 6,3750 gram tartrazin/kg berat badan dengan pelarut akuabidestilata. Induk dikorbankan pada hari kehamilan ke-18, kondisi intrauterin dicatat, lalu fetus diwarnai dengan Alizarin Red S. Pengamatan sis tem tulang keras fetus mencit dilakukan dengan membandingkan fetus perlakuan dan kontrol. Hasil Uji Jonckheere-Terpstra (50= 0,05) menunjukkan jumlah fetus yang diresorpsi dan persentase kematian pascaimplantasi cenderung meningkat sejalan dengan kenaikan dosis. Hasil Uji ANAVA menunjukkan tidak ada hubungan antara kegagalan implantasi dan berat rata-rata fetus tiap induk dengan peningkatan dosis.Hasil Uji Kruskal-Wallis («0 = 0,05) terhadap: (1) Perubahan waktu penulangan pada bagian cranium, c,v. cervicales dan thoracales,sternebrrae, dan costae tidak berbeda nyata. (2) Variasi sistem tulang keras pada bagian a.v. cervicales, sternebrae, dan costae tidak berbeda nyata; (3) Malformasi sistem tulang keras pada bagian c-v, cervicales dan thoracale, sternebrae, dan costae tidak berbeda nyata. |