Telah dilakukan penelitian laboratorium untuk mengetahui pengaruhpemberian 13-Metildigoksin secara in vitro terhadap motilitas spermatozoamanusia golongan astenozoospermia. Sampel semen yang digunakanberasal dari 30 pria lbasangan ingin anak (PIA) dengan syarat: volume semenlebih dari 2 ml, jumlah spermatozoa lebih dari 10 juta per ml semen,persentase spermatozoa yang bergerak maju dan lurus (kategori (a)) clanspermatozoa bergerak lambat atau sulit maju lurus atau bergerak tidak lurus(kategoni (b)) antara 40% sampai 50%. Sampel semen tenlebih dahulu dicuöidengan menggunakan larutan Hank, kemudian dibagi menjadi empat.kelompok perlakuan yaltu satu kelompok kontrol yang dibeni 2 ml larutanHank tanpa 13-Metildigoksjn clan tiga kelompok perlakuan yang diberi masingmasing2 ml larutan 13-Metildigoksjn dengan konsentrasi 10-4 , I0, dan10 10 M, lalu diinkubasj pada suhu 370C selama 20, 40, dan 60 menit.Perhitungan persentase motilitas spermatozoa menggunakan metode WHO,dengan menghitung jumlah spermatozoa motil dan immotil pada beberapalapangari pandang yang berbeda secara acak dan dilakukän di bawahrnikroskop medan terang. Hasil uji Tukey (a = 0,05) menunjukkan bahwapemberian in vitro f3-Metildigoksin pada konsentrasi 10 clan 10 10 Mmeningkatkan motilitas spermatozoa yang dipertahankan sampai waktuinkubasi 40 menit, sedangkan pada konsentrasi 10 M semakin lama waktuinkubasi semakin menurunkan motilitas spermatozoa. Motilitas spermatozoa tertinggi diperoleh pada pemberian 3-MetiIdigoksin pada konsentrasi 10' Mpada waktu inkubasi 40 menit. |