Kedele (Glycine max (L.)Merrill) merupakan tanaman palawija terpenting sebagai sumber protein nabati. Tanaman ini telah lama dibudidayakan di Indonesia, di pulau Jawa dan Bali kedele di tanam sejak tahun 1970. Di Indonesia hasil kedele setiap hektar sebesar 0,7 - 0,8 ton, termasuk rendah jika dibandingkan dengan negara-negara penghasil kedele lainnya, seperti Amerika Serikat, Brazil, Jepang, dan Taiwan. Hasil tanaman ini banyak dimanfaatkan baik sebagai bahan makanan; bahan campuran untuk membuat plastik, cat dan lem; makanan ternak; atau sebagai pupuk hijau.Akhir-akhir ini sebagian kebutuhan akan kedele di dalam negeri dipenuhi dari impor. Untuk mengurangi impor kedele tersebut, maka perlu peningkatan produksi kedele baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Salah satu peningkatan produksi kedele adalah dengan memberikan perlakuan fotoperiodisitas untuk tanaman tersebut. Dalam penelitian ini dicobakan 4 macam perlakuan fotoperiodisitas, yaitu: 6 jam, 8 jam, 10 jam, dan kontrol (kurang lebih 12 jam). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa waktu pembungaan tercepat adalah pada fotoperiodisitas 10 jam, dan waktu panen tercepat pada fotoperiodisitas 6 jam dan 8 jam. Sedang produksi kedele yang terbaik adalah pada fotoperiodisitas 10 jam dan kontrol. |