Deskripsi Lengkap

Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text (rdacontent)
Tipe Media : computer (rdamedia)
Tipe Carrier : online resource (rdacarrier)
Deskripsi Fisik : vii, 81 pages : illustration ; 28 cm. + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Ketersediaan
  •  File Digital: 0
  •  Ulasan
  •  Sampul
  •  Abstrak
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-22-97616798 TERSEDIA
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20176017
 Abstrak
Mastitis merupakan penyakityang merugikan peternak sapi perah karena dapat menurunkan produksi susu. Untuk pengobatan mastitis biasanya digunakan antibiotika. Hal mi menyebabkan adanya residu dalam susu. TUJUan penelitian mi adalah untuk mengetahui tenggang waktu residu kloksasilin dalam susu yang berasal dari ambing yang menderita mastitis. Lima ekor sapi Frisian hoistain penderita mastitis diberi 200 mg/kuartir/hari kloksasilin selama 3 hari berturut-turut. Residu dalam susu diamati selama 10 hari dengan alat KCKT. Ekstraksi diawali dengan penambahan asetonitril untuk mengendapkan protein dan lemak, kemudian penyar-ian dengan CH2C1 2 dalam suasana bufer fosfat ?pH 2,2. Petroleum eter (30°-60°C) ditambahkan pada ekstrak CH2C12 untuk mempermudah ekstraksi selanjutnya menggunakan bufer fosfat pH 7. Filtrat yang ? diperoleh ditambahkan ammonium sulfat Jenuh sebelum disari dengan asetonitril. Pada alat KCKT .digunakan kolom pBondapak t19 RP (300 mm x 3,9 mm. 10 Mm) dengan fase gerak KH2PO4 0,01 M : CH7CN : CHOH (50 :30 : 20) dengan kecepatan aliran 1 mi/menit dan dideteksi pada 220 nm. Hasil analisis menunjukkan bahwa residu kloksasilin tidak terdeteksi lagi pada han ke-8 dihitung sejak hari pengobatan terakhir. ......Mastitis in dairy cow has caused a significant losses to the farmers due to reduced in milk production. Intensive used of antibiotics in the treatment of mastitis have caused antibiotic residue in milk. A study was carried out to determine withdrawal time of cloxacillin in milk produced by mastitis dairy cow. Five Frisian ha1tain suffering from mastitis were treated intramammarily with 200 mg/quarter/day of cloxacillin for 3 successive days. The residue was observed for 10 days using HPLC method. Extraction was performed with the addition of CH 3CN to precipitate proteins and lipids, followed by CH.C1,, in phosphate buffer at pH 22. Petroleum ether (30°-60°C) was added to the CH2C1 2 extract to facilitate further extraction in phosphate buffer at pH 7. Saturated ammonium sulfate was added to the filtrate before extracting with CHCN. HPLC analysis was carried out using /.iBondapak C18 Reversed-Phase column (300 mm x 3.9 mm, 10 m) and KH2PO4 0.01 M : CH3CN : CH3OH (50 : 30 : 20) as mobile phase with a flow rate of 1 ml/minute and detected at 220 nm. The results showed that cloxacillin residue was not detected anymore in milk after 8 days since the last day of treatment.