Uji toksisitas akut jamu teh celup untuk pengobatan pirai dan pengaruhnya terhadap hematologi, fungsi, dan histologi hati serta ginjal pada mencit putih.
(Universitas Indonesia, 2006)
|
Jamu teh celup untuk pengobatan pirai mengandung beberapa simplisiaberkhasiat yaitu buah mengkudu (Morinda citrifolia), daun salam (Syzygiumpolyanthum), rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza), herba sambiloto(Andrographis paniculata), dan daun teh (Camellia sinensis) yang banyakdimanfaatkan masyarakat untuk mengatasi penyakit pirai perlu diujikeamanannya. Penelitian toksisitas akut jamu teh celup untuk pengobatanpirai dilakukan untuk menentukan nilai LD50 dan mengetahui pengaruhpemberian jamu tersebut terhadap hematologi, fungsi dan histologi hati sertaginjal. Hewan uji dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan dosis. Masingmasingkelompok terdiri dari 10 ekor mencit jantan dan 10 ekor mencit betina.Kelompok-kelompok tersebut antara lain adalah dosis 2600 mg/kg bb, 5200mg/kg bb, 10400 mg/kg bb, 20800 mg/kg bb, dan kelompok kontrol normalyang hanya diberikan larutan CMC 0,5%. Pengamatan terhadap jumlahkematian dilakukan dalam waktu 24 jam setelah pemberian jamu.Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal dilakukan setelah 24 jam dan 14 haripemberian jamu. Pemeriksaan hematologis terhadap kadar hemoglobin,jumlah sel darah putih, sel darah merah dan trombosit dilakukan pada harike-0, setelah 24 jam dan 14 hari pemberian jamu. Pemeriksaan histologis hatidan ginjal dilakukan setelah 14 hari pemberian jamu. Sampai dosis tertinggiyang secara teknis masih dapat diberikan (20,8 g/kg bb) tidak menyebabkan kematian pada hewan uji sehingga nilai LD50 tidak dapat ditentukan. Potensiketoksikan dari sediaan jamu teh celup untuk pengobatan pirai pada mencitpraktis tidak toksik (berdasarkan tabel tingkat ketoksikan akut dosis 20,8 g/kgbb lebih besar dari 15 g/kg bb). Pemberian jamu teh celup untuk pengobatanpirai menyebabkan kenaikan aktivitas ALT dan penurunan jumlah sel darahmerah setelah 24 jam pada kelompok mencit jantan dan betina. Dosis 10,4g/kg bb menyebabkan perpanjangan diameter glomerolus ginjal mencitbetina. Pada pemeriksaan fungsi ginjal, jumlah sel darah putih, jumlahtrombosit dan kadar hemoglobin pemberian jamu teh celup untuk pengobatanpirai tidak berpengaruh. |
S32574-Rani Nurachmani.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S32574 |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Universitas Indonesia, 2006 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xvii, 77 hlm. : ill. ; 28 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S32574 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20176565 |