Di Indonesia kanker payudara adalah kanker yang paling banyak ditemukan pada wanita setelah kanker rahim. Perkembangan pengobatan kanker payudara semakin pesat setelah ditemukannya reseptor hormon pada sel kanker dan penggunaan terapi hormonal seperti tamoksifen sebagai terapi adjuvan kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui protokol pengobatan kanker payudara pada pasien yang mendapatkan tamoksifen dan untuk mengetahui kerasionalan penggunaan tamoksifen. Penelitian ini dilakukan melalui metode survei yang bersifat deskriptif dan pengumpulan datanya dilakukan secara retrospektif terhadap data rekam medik pasien kanker payudara periode bulan Januari 1999 sampai dengan bulan Maret 2004. Kriteria pasien yang dipilih adalah pasien yang mendapatkan tamoksifen dan memiliki data rekam medik yang jelas tentang kanker payudara yang diderita, dosis yang diberikan, lama penggunaan dan status reseptor estrogen dan reseptor progesteron (er/pr). Hasil penelitian menunjukkan adanya ketidakrasionalan penggunaan tamoksifen jika dilihat dari dosis, lama penggunaan dan status er/pr. Ada 1,45% pasien yang mendapatkan dosis yang tidak rasional, 97,10% yang lama penggunaan tamoksifennya tidak rasional dan 98,55% pasien yang status er/prnya tidak rasional. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan tamoksifen di Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo selama periode bulan Januari 1999 sampai bulan Maret 2004, tidak rasional. |