ABSTRAK M daerah tropis, air merupakan faktor penentu bagi pertumbuhan ta-""naman musiman atau tahunan, dimana jumlah bulan kering dan bulan basab sebagai variabel kritisnya. Kohr mengukur kebasahan dan kekeringan bulanan ( hygromenes ) atas dasar curah hujan, sedang Jatzoldmengukurnya dengan curah hujan dan evapotranspirasi. Daerah Jav/a Timur bagian timur yang merupakan pemusatan tanaman tebu dan kopi diP. Jawa, memperlihatkan kondiri hygromenes dan iklim yang sangat beragam. Sehubungan dengan landasan hygromenes yang berbeda, diharapkandi wilayah penelitian akan memperlihatkan gambaran hygromenesdan kesesuaian wilayah tebu dan kopi ( menurut Mohr dan Jatzold )yang berbeda pula.Tujuan penelitian, ingin mengetahui pola isohygromenes Mohr dan Jatzold di wilayah penelitian, sehubungan dengan tanaman tebu dan kopioMasalah yang dibahas: Bagaimana pola isohygromenes Mohr dan Jatzolddi Jawa Timur bagian timur ? Dimana wilayah yang isohygromenesnyasama dan dimana yang tidak ? Atas dasar hygromenes itu, adakah keterkaitanwilayah kesesuaian dan penyebaran areal tebu dan kopinya?Berangkat dari dalils Semakin tinggi suatu terapat, evapotranspirasisemakin kecil, sedang curah.hujan bertambah besar sampai pada ketinggian tertentu ; dan ketergantungan tanaman terhadap iklim sangat besar, dimana tanaman perkebunan yang diusahakan merupakan fungsi iklim, Maka dihipotesakan; 1. Isohygromenes Mohr lebih kering dari Jatzold di daerah pegunungan, sedang di daerah yang rendah isohy.gromenes Mohr akan lebih basah, 2, Ada keterkaitan wilayah kesesuaian dengan penyebaran areal tebu dan kopi yang ada.Eatasan, hygromenes semata mata dipandang sebagai gegala iklim. Isohygromenes dimaksudkan sebagai garis yang menghubungkan titiktitikjumlah bulan yang tingkat hygromenesnya sama. Wilayah kesesuaian tebu dan kopi dikategorikan menjadi : region sesuai, region agak se -suai, region kurang sesuai, dan region tidak sesuai.Analisis dilakukan dengan metode korelasi peta, antara peta peta hygromenes dan isohygromenes Mohr dan Jatzold, dan peta wilayah kesesuaian dengan peta peta penyebaran areal dan produktivitas tebu dankopi.Berdasarkan basil analisis, diperoleh kesi,pulan sebagai berikut1o Hygromenes merupakan gejala iklim yang dinamis, pola dan variasinya berubah setiap musim, dimana mobilitasnya dibatasi oleh dimensiruang dan waktu. Pada bulan Juli,Agustus,dan September, hyerromenesMohr lebih kering dari Jatzold di pegunungan ; sedang bulan April,Mei,Juni,Oktober,dan November, hygromenes Motor sedikit lebih basahdi daerah rendah, sedang di pegunungan hygromenes Jatzold jauh^lebihbasah dari Mohr.2. Isohygromenes Mohr di Jawa Timur bagian timur, polanya kurang teratur, terutama di sebelah barat dan timur. Pola isohygromenes Jatzold agak teratur, pesisir pantai" utara lebih sering mengalarai bulan'kering dan sangat kering,dan Jumlahnya berkurang ke arah pegunungan.3. Wilayah isohygromenes Mohr dan Jatzold sama, terutama di pesisirutara dan selatan, dataran tinggi Malang, lereng selatan peg, Ijen,lereng tenggara peg.Semeru-Tengger,dan kaki lereng utara peg. lyang- Ijen. Wilayah isohygromenes Mohr lebih kering terdapat di daerahpegunungan, semenanjung Blambangan,dan sebagian region lipatan Pantai selatan dan Sukameda. Isohygromenes Mohr lebih basah, regionnyasangat sempit, terletak di' pesisir utara dan selatan,4o Ternyata ada keterkaitan wilayah kesesuaian dengan penyebaran areal dan produktivitas tebu dan kopi di wilayah penelitian, dimana keterkaitan menurut Mohr tampak lebih nyata ( jelas ) dibanding menurutJatzold. |