ABSTRAK Sandy (1976) mengatakan bahwa kota-kota kita pada mulanyatidak tumbuh. sebagai pusat pelayanan, tetapi antara lainsebagai pusat perdagangan dalaci arti sempit, sehingga saranahubungan antara kota dengan daerab. luarnya tidak berkembang seperti seyogyanya, Jalan ke luar kota jumlahnya sangat sedikit,HaX yang sama terlibat pada kota Jakarta, hingga tahun1-970 jalan ke luar-masuk kota banya ada 3 buab, itupun sempitsempit., Sementara itu' kota Jakarta telab berkembang menjadi kQta yang sangat padat penduduknya karena tingginya tingkat urbanisasipada masa itu,.Untuk mengatasi kepadatan penduduk di Jakarta, salab satu langkab yang ditempuh adalab dengan mendistribusikan kegiatanfungsional perkotaan i. Dekonsentrasi Planologis ) ke wilayabBotabek. Sebagai basil daripada itu kini terlihat. banyaknyapemukiman baru di pinggiran kota Jakarta,.Dengan adanya pemukiman-pemukiman perkotaan di pinggiran kota Jakarta selanjutnya akan membutubkan pelayanan kotauntxik memperlancar perjalanan penduduknya menuju pusat kota,.Tugas pelayanan kota adalab merupakan kewajiban Pemerintabkota» Tetapi dari fakta-fakta yang ada, di kota-kota diIndonesia, perbedaan pelayanan pokok antara pusat kota dan daerab pinggiran kota terlalu jaub (.Sandy,1989 )►Sehubungan dengan itu masalah yang akan dibabas-adalab;Bagaimana pelayanan pokok kota untuk memperlancar perjalanan .penglaju. yang bertempat tinggal di daerab pinggiran kota Jakarta ?Ripotesa : Semakin ke pinggiran kota semakin berkurangperbatian Pemerintab Kota dalam memperlancar perjalanan penglajuke pusat kota.Batasan dan asumsi yang digunakan ;- Pelayanan pokok kota yang diteliti meliputi penyediaan : jaIan alternatip, lebar jalan, lampu lalu-lintas, polisi lalulintas,- Kemacetan lalu-lintas adalab terjadinya antrian ( tundaan )kendaraan selama waktu paling sedikit 5 meni t..- ^asumsikan bahwa : 1,. Penduduk di daerab pinggiran kotaJakarta bekerja di dalam ko.ta Jakarta,. 2. Penglaju melaku -kan perjalanan ulak-alik. ke dalam. kota Jakarta dengan menggunakankendaraan bermotor roda empat»Pendekatan yang dilakukan : Untuk mengetabui kurangnyapelayanan pokok kota yang telab tersedia, maka sebagai pembanding akan dilibat ; Kerapatan perumahen. baru yang. berarti pertambahan penduduk yang membutubkan pelayanan;: Kemacetan lalulintasyang menunjukkan adanya bambatan. perjalanan penduduk _ Mooas dipakai sebagai titik: awal peagukuraa jarak fcempiih(0,0 Km) dari pusat kota ke pinggiran. kota^Untuk menjawab masalah tersebut di atas digunakan korelasipeta dan didukuag dengan analisis korelasi statistik,.Dengam korelasi statistiic. diperoleh hubungan. aatara jarakdari pusat kota berturut-turut dengan. pelayanan pokok kotadebar jalan r = - 0,90^ JaJLan alt.ern^tlp r = -0,83; lampu.lalu-lintas r = - 0,83- polisi lalu-lintas. r =- 0,77),kerapatan perumahan barn (r = 0,84), dan kemacetan lalu-lintas (r = 0,40).-SelanQutnya dengan korelasi linier berganda diperolehhubungan antara pelayanan pokok kota dan kerapatan perumahanbaru dengan kemacetan lalu-lintas yang terjadi (R = 0,59 )»Dari hasil analisis dapat. disimpulkan bahwa :- Semakin ke pinggiran kota, unsur-unsur pelayanan pokok kota yang m-eliputn : kerapatan jalan alternatip, lebar jalan,lampu lalu-lintas dan polisi lalu-lintas semakin menurunjumlahnya..- Semakin ke pinggiran kota tingkat kerapatan perumahan baru.semakin tinggi..- Semakin ke pinggiran kota jumlah simpul kemacetan lalulintassemakin banyak, mengakibatkan tidak lancarnya perjalananpara penglaju menuju ke pusat kota..- Tingginya tingkat kerapatan perumahan. barn pada daerahpinggiran dengan pelayanan pokok kota yang rendah, mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu-lintas pada daerah tersebut.. Hal ini menunjukkan kurangnya perhatian pemerintah.Kota pada daerah pinggiran kota. |