ABSTRAK Fertainbahan penduduk diiringi dengan bertambahnyakebutuhan hidup penduduk baik berupa barang atau jasa.Permintaan akan barang dan jasa akan menyebabkan timbulnyapusat-pusat pelayanan. Salah satu pusat pelayanan yangpanting adalah pusat pelayanan ekonomi. Pusat pelayananekonomi yang dimaksud ialah yang biasa di sebut pasar, yaitupasar yang menjual barang kebutuhan sehari-hari terutamasembilan bahan pokok,Ralau ada sebuah wilayah, yang muka buminya seragam dankesuburan tanahnya seragam serta tingkat hidup penduduknyaseragam, inaka di wilayah itu akan tumbuh pusat-pusatpelayanan yang berjarak sama dan jika dituangkan ke dalampola keruangan akan membentuk pola segi enam.Rabupaten Bogor terletak diantara Jakarta yangmerupakan pusat perdagangan nasional dan pusat perdaganganutama untuk Jabotabek serta Rodya Bogor sebagai pusatperdagangan ke dua untuk wilayah Jabotabek, memungkinkanperkembangan pasar di Rabupaten Bogor. Readaan fisik wilayahyang sebagian besar (+ 67 %) terdiri dataran, raaka dapatdiasumsikan bahwa Rabupaten Bogor relatif datar sehinggamemudahkan ' transportasi ke segala arah. Daerah yang suburbiasanya merupakan pemusatan penduduk. Pemusatan pendudukdapat dilihat dari penyebaran pemukiman. Peraukiman diRabupaten Bogor tersebar hampir merata, maka dapatdiasumsikan bahwa di Rabupaten Bogor penyebaranpemukimannya relatif seragam. Rata-rata tingkat pendapatanpenduduk per keoamatan yang hampir seragam untuk RabupatenBogor, maka dapat diasumsikan tingkat kehidupan penduduknyarelatif seragam. Dengan demikian maka diasumsikan bahwaRabupaten Bogor mempunyai keadaan fisik wilayah, penyebaranpemukiman dan tingkat kehidupan penduduk yang seragam.Masalah yang ditelaah adalah " Bagaimana pola penyebaranpasar di Rabupaten Bogor dan bagaimanakah hirarkinya ?Adakah kesesuai-an letak dan hirarki pasar tersebut denganteori Tempat Sentral?"Hipotesa yang diajukan adalah :Pola penyebaran pasar di Rabupaten Bogor menurut AnalisaTetangga Terdekat adalah teratur. Penyebarannya mengikutipenyebaran pusat-pusat pemukiman yang dekat dengan jalan. ;Letak dan hirarki pasar tersebut sesuai dengan teori "TempatSen tral".Dari hasil analisis yang dilakukan dengan korelasipeta dan uji statistik Contingency Coefficient diketahuibahwa : g) Pola penyebaran pasar di Kabupaten Bogor menurut AnalisaTetangga Terdekat adalah tidak terai.ur. Penyebaran pasarmengikuti. pusat-pusat pemukiman yang dekat dengan jalan.b) Terdapat; hirarki pasar yang terdiri dari Pasar Utama,Pasar Pnmbantu I, Pasar Pembantu II, Pasar Pembantu IIIdan Pasar Pembantu IV. Makin tinggi kepadatanpenduduk, pendapatan perkapita tian kelas jalan, makahirarki pasarnya makin tinggi.c) Tidak ada kesesuaian antara letak dan hirarki pasar diKabupaten Bogor dengan teori "Tempat Sentral".Karena kepadatan dan pendapatan perkapita penduduk yangtidak seragam. Yang terlihat justru :Berdasarkan korelasi kepadatan penduduk danpendapatan perkapita, ada 2 Wilayah Pasar,yaitu :Wilayah Pasar Setiap Hari (di bagian utara, tengah,selatan, sebagian wilayah timur dan barat Kabupaten)dan Wilayah Pasar Tidak Setiap Hari ( di sebagianwilayah selatan, timur dan barnt Kabupaten).Berdasarkan jarak, jaringan jalan dan angkutan umum,ada enam Wilayah Layanan Pasar, yaitu : WilayahLayanan Pasar Cibinong, Pasar Jonggol, PasarLeijwiliang, Kodya Bogor, DKI Jakarta dan KabupatenTangerang. |