Latar Belakang Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta mencapai 8-13% per tahun. Keadaan ini tidak diimbangi ,oleh pertambahan paniang jalan yang hanya 4% saja per tahun. Ketimpangan ini menyebabkan ruang gerak kendaraan bermotor makin sempit yang pada akhirnya menimbulkan tingkat pecnakaian jalan yang tinggi. Tingkat pecnakalan yang tinggi merupakan cerminan arus lalu-lintas yang padat. Disamping itu tingkat pemakaian jalan iuga tampak rnengikuti perkembangan unsur-unsur penarik arus lalu-lintas (Traffic Attractor), yaitu sarana jasa, komersial dan industri. Unsur-unsur ini tentunya berperan sebagai penyebab tingginya tingkat pemakaian jalan yang merupakan cerminan dari kepadatan arus lalu-lintas terutama pada jam-jam sibuk baik pagi maupun sore hari. Atas dasar latar belakang tersebut penelitian mi bertujuan membahas kaitan antara tingkat pemakaian jalan pada jam sibuk dengan tingkat kepadatan sarana iasa, komersial dan industri di DKI Jakarta. Masalah: 1. Bagaimana pola tingkàt pemakalan jalan pada jam sibuk di DKI Jakarta ? 2. Bagaimana pola tingkat kepadatan sarana jasa, komersial dan industri di DKI Jakarta ? 3. Bagaimana kaitan antara tingkat pemakaian j alan dengan tingkat kepadatan sarana jasa, komersial dan industri di wilayah DKI Jakarta ?Analisis dilakukan dengan Asosiasi Peta dan Korelasi Statistik Linier Sederhana (r Pearson). Kesi mpul an Pola tinqkat pemakaian jalan memperlihatkan kecenderungan bahwa tingkat pemakaian jalan semakin tinggi di daerah pusat. Pola tingkat kepadatan sarana jasa tinggi dan sedang tersebar merata di daerah pusat, sedang tingkat kepadatan rendah tersebar di bagian selatan, barat dan timur dengan pola yang teratur. Pola tingkat kepadatan sarana komersial memperlihatkan baha kepadatan tinggi dan sedang terkonsentrasi di bagian pusat, sedangkan tingkat kepadatan rendah tersebar di bagian selatan, barat dan timur. Pola tingkat kepadatan sarana industri tinggi tampak terkonsentrasi di bagian timur dan utara, sedangkan tingkat kepadatan industri sedang dan rendah terdapat di bagian pusat, barat dan selatan. Tingkat pemakaian jalan berkorelasi dengan sangat signifikan dengan tingkat kepadatan sarana jasa dan komersial. Sedang korelasi antara tingkat pemakaian jalan dengan tingkat kepadatan sarana industri adalah lemah. Tingkat kepadatan sarana jasa merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap tingkat pemakaian jalan. |