Deskripsi Lengkap

Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text (rdacontent)
Tipe Media : computer (rdamedia)
Tipe Carrier : online resource (rdacarrier)
Deskripsi Fisik : vi, 57 pages : illustration ; appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Ketersediaan
  •  File Digital: 1
  •  Ulasan
  •  Sampul
  •  Abstrak
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-Pdf 14-22-26117737 TERSEDIA
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20178656
 Abstrak
Jumlah curah hujan disuatu tempat sering dinyatakan dengan keadaan rata-ratanya dalam sekala waktu yang panjang. Pernyataan dengan rata-rata kenyataannya menyembunyikan variabilitas jumlah hujan dalam sekala waktu yang lebih pendek. Dengan menggunakan pendekatan statistik, yaitu membandingkan besarnya penyimpangan jumlah hujan pada suatu waktu terhadap rata-ratanya dalam sekala waktu yang pan jang. maka nilai variabilitas secara rata-rata dapat diketahui. Pola curah hujan di Propinsi Lampung sedikit berbeda dengan propinsi-propinsi lain di Sumatera. Propinsi Lampung yang mempunyai pantai Barat dan pantai Timur, curah hujan maksimum di pantai Barat tidak selalu jatuh pada bulan November. Jika berpegang pada dalil umum bahwa pantai Barat suatu pulau mempunyai curah hujan yang lebih besar dari pantai Timurnya, maka di Propinsi Lampung menunjukan sedikit heterogenita dalam pola. Adapun tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui distribusi curah hujan rata-rata bulanan dalam kaitannya dengan variabilitas curah hujan bulanan di Propinsi Lampung. Masai ah yang diajukan adalah: 1. Bagaimana distribusi curah hujan rata-rata di propinsi Lampung dan faktor apa yang mempengaruhinya? 2. Dimana dan kapan di Propinsi Lampung terjadi variabi litas jumlah hujan tertinggi dan terendah ? 3. Sejauh mana kaitan curah hujan rata-rata dengan variabilitasnya di wilayah penelitian ? Satuan analisis yang digunakan adalah satuan wilayah pengamat hujan yang mencakup 46 stasiun. Analisa yang dilakukan adalah korelasi peta diperkuat dengan uji statistik (korelasi r Pearson) untuk mengetahui hubungan antara curah hujan rata-rata dan variabi1itasnya dengan ketinggian dan hubungan antara curah hujan rata-rata dengan variabilitasnya. Kesimpulan yang diperoleh adalah : Distribusi curah hujan rata-rata tinggi sampai tertinggi terdapat di sekitar pantai Barat pada ketinggian 0 - 100 m dpi terjadi pada bulan September sampai Januari dan di wilayah pedalaman pada ketinggian dibawah 100 meter dpi, terjadi pada bulan Desember sampai Maret. Di bagian Selatan wilayah penelitian curah hujan tinggi terjadi pada bulan Januari. Untuk curah hujan rata-rata bulanan terendah terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Faktor yang ? mempengaruhi pola distribusi curah hujan i)ulanan adalah faktor arah lereng, arah angin dan letak DKAT. Nilai Variabilitas curah hujan bulanan tinggi terdapat pada region curah hujan rata-rata rendah, yaitu di bagian Sela tan wilayah penelitian dan terjadi pada bulan Juli dan Agustus, selain itu terdapat juga di sekitar pantai Timur yang terjadi pada bulan Maret dan April, sedangkan nilai variabilitas rendah terdapat di wilayah dengan jumlah curah hujan rata-rata tinggi, yaitu di pantai Barat dan wilayah pedalaman yang terjadi pada bulan Oktober sampai Maret. Dalam kaitannya dengan ketinggian , variabilitas curah hujan menghasilkan hubungan positif yang lemah, artinya variabilitas curah hujan di wilayah penelitian tidak' dipengaruhi oleh ketinggian. Hubungan antara curah hujan rata-rata dengan variabi1itasnya umumnya berbanding terbalik, artinya jika curah hujan rata-rata tinggi maka nilai variabi1itasnya akan rendah dan jika curah hujan rata-rata rendah maka variabi1itasnya akan tinggi. Hubungan terbalik antara curah hujan rata-rata dengan variabi1itasnya cenderung lebih nyata pada bulanbulan basah (Oktober - Maret