Daerah Aliran Sungai I nk I Jlo HnIn yang bersumber dan Pegwmngan Serayn Selatan pathtahun-tahun belakangan mi terutama pada musim penghujan dirnana curah hujannya cukup linggi,suing mengalami banjir.Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam tulisan miaclalah hagaimana huhmgan antara hentnk medan, penggunaari tanah clan ounih hujan terhaclapbanjir di Daerah Aliran Sungai Luk Ulo Hulu path tanggal 11 Oktober 1992?Yang dimaksud dengan banjir adalah air tergenang yang melebihi debit rata rata, tidakdibudidayakan dan menipakan bencana yang merugikan penduduk path wilayah yang relatif luasserta te1genang secara tempnrer atnu pertodik.Analisa dilakukan dengan metode korelasi peta daii variabel-vaiiabel bentuk medan, curahhujan dan penggunaan tanah terhadap wilayah banjir. Hasil dan analisa menunjukkan bahwapenyebab teijadmya banjir di Daerah Aliran Sungai Luk Ulo Hulu tanggal 11 Oktober 1992 adalah:1. Ranjir terjadi di I emhah Tlepnk pada ketinggian 25 meter di atas permnkaan laut clan pathkerniringan 0 - 2 %, yang melanda desa-desa Logandu, Kalibening, Wonotirto, Kebakaian,Karangrejo, Karangsambung, Langse dan kaligending. Dimana wilayah mi mempunyai bentukmedan yang datan yang nierupakan cekungan yang dikelilingi oleli perbukitan. Dilihat daii jaringansllngainya wilayah hanjir terdapat path pertemuan alur sungai antarn Sungai I .uk I un, SimgaiCacaban, Sungai Gebang dan Sungai Wetarang. Disarnping itu badan dan alur Sungai Luk Ulo pathwilayah iiii berkelok-kelok.2. Berdasarkan kondisi penggunaan tanahnya, path tahun 197 ididominasi oleh jenis penggunaantanah hutan, sedang pada tahun 1992 didoniinasi oleh jenis penggimaan tanab sawab. Dengandeniikian telah tei:jadi perubahan tutupan -vegetasi - dari . tutupan vegetasi lebat menjadi tutupanvegetasi yang kurang/tidak lebat, yang berarti kualitas penggunaan tanahnya semakin menurunsehubungan dengan teijadinya banjir. Dengan kondisi penggunaan tanah yang seperti mi jika terjadicnrah hujan dengan intensitas tinggi air hujan akan langsung mengalir ke tempat-tempat yang Iehihrendah karena thya intersepsi dan infiltrasinya sudah menurun, melalui badan-badan sungai danakan segera terkumpul path wilayah banjir tersebut di atas.3. Banjir yang teijadi pada tanggal 11 Oktober 1992, disebabkan pula oleh curah hujan path saat itudengaii curah hujan hanan rata-rata path sehirab wilayah penelitian sehesar 97)25 mm atan intensitascurah hujannya sebesar 19,08 mm/jam, dimana intensitas curah hujan rata-rata pada bulan Oktobersebesar 4,71 mm/jam.Dengan demikian kesimpulan yang ditatik dan tulisan mi adalah:I. Ranjir yang terjadi di I enihah l'lepok path Daerah Aliran Sungai I .uk I Jin I-tutu tanggal 11Oktober 1992, benlangsung selama kurang lebih 10 jam dengan luas 672,82 Ha.2. Banjir di Lembah Tiepok terjadi path ketinggian 25 meter di atas permukaan laut dan pathkeniiiingan 0-2 %, dimana wilayah mi mempunyai bentuk medan datar yang merupakan cekunganyang dikelilingi oleh perbukitan. Sedangkan kcrndisi penggimaan tanah path wilayah penelitian mididominasi oleh jenis penggunaan tanah sawah dan berikutnya kebun carnpuran. Path Rilayah.penelitian ml dengan kondisi fisik seperti di atas, jika teijadi curah hujan dengan intensitas tinggiseperti path tanggal 11 Oktober 1992, maka air hujan akan mudah mengalir ke tempat-tempat yanglehih rendah clan air segera terkumpiil terjadilah hanjir di I emhah Tiepok. |