ABSTRAK Perkembangan perluasan penggunaan tanah di Kabupaten Bandung ke arah Timur turutdirasakcat oleh Kecamatan Cikeruh yang merupakan pusat pengembangan pendidikan danpelatihan pemerintah (Perda Kabupaten DATIII Sumedang No. 5/1992) dengan kawasanperguruan tingginya yang dikenal dengan nama Kawasan Perguruan Tinggi Jatinangor.Pertambahan penduduk senantiasa diikuti oleh pertambahan kebutuhan akan tempat dansarana untuk menunjang aktivitasnya yang pada akhimya menimbulkan perubahan dalampenggunaan tanah. Sandy mengatakan bahwa penggunaan tanah tanpa pembangunan tidakbisa ada. Karena itu penggunaan tanah tidak dapat dipisahkan dari kegiatan masyarakat dalammemenuhi kebutuhan hidupnya, padaumumnya, aktifitas penduduk dapat tercermin daripenggunaan tanahnya (Sandy, Pembangunan di Desa, 1982)Disamping itu pertambahan penduduk akan menimbulkan persaingan dalam memperolehdan memanfaatkan tanah mengingat tempat atau tanah mempunyai luas yang relatiftetapsehingga mempengaruhi perubahan nilai tanah itu sendiri.Berdasarkan uraian di atas, masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah bagaimanakahpola harga tanah di Kecamatan Cikeruh sebelum dan sesudah berdirinya Kawasan PerguruanTinggi Jatinangor serta bagaimanakan perubahan penggunaan tanah di wilayah tersebut jikadilihat dari perubahan harga tanahnya?Harga tanah yang diteliti adalah nilai tanah dalam arti ekonomi yang terwujud dalamsatuan harga yang merupakan ketetapan Bupati Kepala Daerah Tingkat n Sumedang.Penggunaan tanah yang diteliti adalah permukiman, jasa dan usaha, industri, pertanian, dantanah kosong. Harga tanah dan penggunaan tanah sebelum berdirinya Kawasan PerguruanTinggi Jatinangor dilihat dari tahun 1978 dan 1985, sedangkan sesudahnya dilihat pada tahun1995.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menganalisa petaharga tanah serta peta dan tabel perbahan penggunaan tanah pada setiap region perubahanharga tanah, Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:1. Pada setiap tahun penelitian terlihat bahwa distribusi harga tanah memiliki pola tertentuyaitu:a. Sebelum Berdirinya Kawasan Perguruan Tin^ Jatinangor (tahun 1978)Harga tanah tertinggi terletak di sepanjangjalanrayaRancaekekterutama pada daerahdengan aktifitas penduduk tinggi (daerah yang didominasi oleh penggunaan tanahpermukiman dan industri) dan semakin menurun ke arah utara, timur, dan selatan. Hargatanah terendah terletak di bagian barat laut, utara, dan timur wilayah penelitian denganaktifitas rendah (daerah dengan penggunaan tanahnya tanah kosong). Peningkatan harga tanah yang cukup tinggi juga teijadi di sepanjang jalan raya Jatinangor tetapi tidak setinggidi jalan raya Rancaekek.b. Sesudah Berdihnya Kawasan Pergiirucni Tinggi Jatinangor (iahun 1985 dan 1995)Harga tanah tertinggi terletak di sepanjangjalan raya Jatinangor terutamapadadaerahdengan aktifitas penduduk tinggi (daerah yang didominasi oleh penggunaan tanahpermukiman serta tanah jasa dan usaha) dan terns menurun ke arah utara, timur, dan selatanwiiayah penelitian, namun di bagian selatan yaitu di sepanjang jalan raya Rancaekek hargatanah mengalami peningkatan yang tinggi juga kemudian menurun lagi ke arah selatan. Hargatanah terendah terletak di bagian timur dan utara wiiayah penelitian.2. Setiap jenis penggunaan tanah mengalami perubahan luas yang bervariasi di setiap regionperubahan harga tanah dengan perincian sebagai berikut:a. Sebelum Berdirinya Kawasan Pergnruan Tinggi Jatinangor (tahiin 1978 - 1985)- Pada region perubahan harga tanah rendah yaitu region I (harga tanah meningkat 200 %sampai dengan 300%) perubahan penggunaan tanah yang teijadi didominasi oleh berkurangnyatanah pertanian kemudian berturut-turut bertambahnya tanah kosong, tanah jasa danusaha, serta tanah permukiman.- Pada region perubahan harga tanah sedang yaitu region 11 (harga tanah meningkat 300 %sampai dengan 500 %) perubahan penggunaan tanah yang teijadi didominasi olehberkurangnya tanah pertanian kemudian diikuti berturut-turut bertambahnya tanahpermukiman, tanah kosong, tanah jasa dan usaha, serta tanah industri.- Pada region HI (harga tanah meningkat lebih dari 500 %) perubahan penggunaan tanahdidominasi oleh berkurangnya tanah pertanian, kemudian berturut-turut bertambahnyatanah permukiman, tanahjasa dan usaha, tanah industri, dan berkurangnya tanah kosong.b. Sesudah Berdirinya Kawasan Perguruan Tinggi Jatinangor (tahun 1985 - 1995)- Pada region perubahan harga tanah rendah yaitu region I (harga tanah meningkat 1000 %sampai dengan 1200 %) perubahan penggunaan tanah yang teijadi didominasi olehbertambahnya tanah kosong kemudian berturut-turut berkurangnya tanah pertanian, tanahjasa dan usaha, serta bertambahnya tanah permukiman.- Pada region perubahan harga tanah sedang yaitu region II (harga tanah meningkat 1200 %sampai dengan 1400 %) perubahan penggunaan tanah yang teijadi didominasi olehberkurangnya tanah pertanian kemudian diikuti berturut-turut bertambahnya tanah jasa danusaha, tanah kosong, tanah permukiman, serta tanah industri.- Pada region III (harga tanah meningkat lebih dari 1400 %) perubahan pengggunaan tanahdidominasi berturut-turut oleh berkurangnya tanah pertanian, bertambahnya tanah jasa danusaha, tanah permukiman, tanah kosong, serta tanah industri. |