Badai guntur (thunderstorm) merupakan fenomena atmosfer bagian bawah yangsering terjadi di wilayah Jabotabek. Terjadinya badai guntur (thunderstorm) sering disertaidengan keadaan cuaca yang buruk, munculnya awan komulonimbus (Gb) dan menyerangtempat-tempat yang mempunyai ketinggian wilayah yang cukup berarti (di atas 50 m dpi).Dengan kata lain badai guntur lebih sering terjadi pada wilayah-wilayah yang mempunyaiketinggian lebih tinggi dibanding tempat sekitamya.Terjadinya badai guntur disebabkan oieh faktor permukaan bumi (ketinggian) dankondisi atmosfer (faktor cuaca), maka wilayah yang mempunyai intensitas kerawanan"sangat rawan" adalah (Citeko) Bogor, dengan tingkat potensi wiiayah "sangat berpotensi"dan kepadatañ sambaran 10,5-15,75/km2.tahun. Wilayah yang mempunyai intensitaskerawanan "rawan" terjadi di sekitar Curug (Thngerang) dan sebagian Bogor (kecualiDarrriaga dan Citeko). Wilayah tingkat kerawanan "tidak rawan" (safety area) terdapat disebagian Jakarta, sebagian Tangerang (kecuaii Curug), sekitar Darmaga dan seluruh Bekasi,yaitu dengan kepadtan sambarankurang dari 5,25/km2. tahun.Tritensitas kerawanan badai guntur (thunderstorm) paling tinggi terjadi pàda musimhujan dan musim pancaroba hujan-kemarau, yaitu pada bulan Nopember, Desember, Januari,Februari, Maret dan April (puncak intensitas kerawanan maksimum terjadi pada bulanJanuari). Sedangkan intensitas kerawanan paling rendah akan terjadi pada musim kemaraudan musim pancaroba kemarau-hujan, yaitu bulafl Mei, Juni, Juli, Agustus, september danOktober (puncak intensitas kerawanan minimum terjadi pada bulan Agustus). Hal midisebabkan oleh faktor àrah pergerakan angin untuk setiap musimnya, arah hadapan lerengdan faktor bentuk medan yang semakin meningkat dari Utara ke Selatan sebagai pemacupertumbuhan awan guntur.Wilayah rawan badai guntur akan mengalami peningkatan kerawananya dari bentukmedan datar, bergelombang, berbukit dan pegunungan dalam segala musim. Intensitaskerawanan "tidak rawan" akan mengalami penurunan prosentase dari bentuk medan datarsampai bentuk medan pegunungan, sebaliknya intensitas kerawanan "rawan" dan "sangatrawan" akan mengalami peningkatan dari bentuk medan datar sampai pegunungan. |