Intrusi air laut di Kotamdya Pontianak
Mohammad Setia Priadharma;
Cholifah Bahaudin, supervisor; Triarko Nurlambang, supervisor
(Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999)
|
Air merupakan zat terpenting kedua setelah oksigen yang dibutuhkan oleh mahiukhidup. Penggunaan air merupakan pemaiifaatan sumberdaya alam yang teiah lamaberlangsung untuk berbagai keperivan seperti mandi, minum, mencuci, pendingin dansebagainya.Apabila pada suatu wilayah terjadi perubahan kualitas air maka yangpertama kali merasakan akibatnya adalah manusia. Tujuan peneitian mi adalah untukmengetahui wilayah - wilayah mana saja di Kota Pontianak yang air tanalinya terkenaintrusi air taut dan hubungannya dengan fisik wilayah.Indikasi terjadinya intrusi air taut adalah berubalinya kualitas air baik sungai maupunair tanah menjadi agak payau, payau, dan asin. Parameter yang digunakan adalah kadarDaya Hantar Listrik (Dlii) dan khlor (ci) yang terdapat pàda air tanah tersebut. .Untukmengetahui wilayah kualitas air tanah, dilakukan penentuan sumur-sumur sampel padapeta dasar skala 1: 12.000 terbitan BPN kotamadya Pontianak. Kemudian dilakukanpengukuran mengenai kadar air tawar pada sumur tersebut. Seianjutnya dilakukanpenaiikan garis wilayah air tanah berdasarkan hasil pengukuran kadar Dlii dan citersebut. Peta wilayah intrusi air taut mi kemudian dianalisis dengan menggunakan metode superimposed peta terhadap kondisi fisik wilayah yaitu jenis tanah danketinggian..Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tahun 1997, wilayah yang berubah kualitasairnya menjadi asin terdapat path jenis tanah Alluvial yang terletak path radius 1 - 3Km dan sungai Kapuas. Wilayah tersebut berada path ketinggian kurang dan 3 meterdi atas permukaan air laut. Wilayah payau terdapat pada jenis tanah gici humus yangberjarak 3 - 5 Km dan sungai kapuas. Wilayah tersebut berada pada ketinggian 3 - 5meter di atas permukaan air laut. Wilayah agak payau terdapat path jenis tanahorganosol cokiat yang merupakan jenis tanah memiliki luas terbesar di Kota PontianakWilayah mi jaralcnya 5 - 7 km dari sungai dan berada path ketinggian 6 meter di ataspermukaan laut. Wilayah yang tidak terkena intrusi air laut terdapat di wilayah ujungpaling utara Kota Pontianak yang memiliki jenis tanah Podzolik. Wilayah mi berjarak10 Km dati sungai Kapuas dan berada path keiinggian 10 meter di atas permukaan aairlaut. |
![]()
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | viii, 35 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-22-86650832 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20178767 |