Full Description

Cataloguing Source LibUI ind rda
Content Type text (rdacontent)
Media Type computer (rdamedia)
Carrier Type online resource (rdacarrier)
Physical Description xii, 87 pages : illustration ; appendix
Concise Text
Holding Institution Universitas Indonesia
Location Perpustakaan UI
 
  •  Availability
  •  Digital Files: 1
  •  Review
  •  Cover
  •  Abstract
Call Number Barcode Number Availability
S-Pdf 14-22-69129034 TERSEDIA
No review available for this collection: 20179005
 Abstract
Vegetasi mempunyai beberapa syarat tumbuh yang harus dipenuhi untuk dapat hidup dengan optimal Faktor-faktor yang memungkinkan keberadaan suatu vegetasi di suatu wilayah adalah faktor edafis, fisiografis, klimatis dan biotis (Polunin, 1990). Perubahan vegetasi sejalan dengan pertambahan ketinggian dari permukaan laut (elevasi), namun masih banyak faktor-faktor iklim yang penting dalam lingkungan pegunungan, terrnasuk jumlah dan penyebaran curah hujan, cahaya dan singkapanlexposure lereng (Loveless, 1989). Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango sebagal wilayah penelitian tergolong sebagal Hutan Hujan Tropis Pegunungan (Loveless, 1989), yang memungkinkan terdapatnya variasi vegetasi hutan dalam zona sub montana, montana maupun sub alpin (Novinita, 1992). Permasalahan yang ingin diutarakan adalah bagaimana penyebaran vegetasi di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, sehubungan dengan kondisi ketinggian, curah hujan serta penyinaran matahari pada musim hujan dan kernarau. Satuan analisis yang akan dipergunakan adalah lereng. Yang dimaksud dengan vegetasi adalah tumbuhan yang belum mendapat pengaruh, campur tangan, serta rekayasa manusia. Vegetasi yang akan diamati diklasiflkasikan mengacu pada Dansereau (1957) dalam Cohn (1969), dan Yamada 0977 yang kemudian diolah, yaitu : Vegetasi Al, lapisan pertama, tinggi Iebihlsama dengan 25 m, batang kayu keras, Vegetasi AZ lapisan kedua, tinggi kurang dari 25 m, pohon, batang kayu keras, tidak termasuk conifer, Vegetasi B, lapisan kedua, tinggi kurang dari 25 m, batang kayu keras, daun jarum/conifer, Vegetasi C, lapisan bawah, tinggi kurang dari 6 m, batang keras atau lunak, (semak herba, perdu, pakis, palma, bambu), Vegetasi D, lapisan bawah, tinggi kurang dari 6 m, menumpang pada tumbuhan lain (paku, epifit, liana), Vegetasi E, lapisan bawah, tinggi kurang dari I m, (rumputrumputan, alang-alang), Vegetasi F, lapisan bawah, tinggi kurang dari 0,1 m, (lumut, jamur). Vaniabel yang akan dilihat adalah ketinggian dan faktor klimatis, yaitu curah hujan serta penyinanan matahani pada musim hujan dan musim kemarau. Penyinaran matahani yang akan dilihat adalah rata-rata lama penyinaran matahari dalam 1 bulan. 100% berarti rata-rata tiap hari 8 jam. Untuk menjawab permasalahan pada penehitian mi dilakukan penampalan peta, dengan mengacu pada data-data yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika, Departemen Perhubungan, Direktorat Jenderal PHPA Taman Ui Nasional Gunung Gede-Pangrango, beberapa eneI itian -te dahu lu, serta diperkuat meIaui survey lapangan dengan metode sampel yang mewakUi setiap lereng. Hasil analisa akan disajikan secara diskriptif dengan bantuan peta, tabel serta diagram. Hasil yang diperoleh dari penelitian mi dapat diringkas menjadi: - Setiap vegetasi mempunyai region tersendini untuk ditempat, dan didominasi. Khusus vegetasi Al clan A2 mempunyai kesamaan, tenluas pada region ketinggian, curah hujan clan lama penyinaran matahari pada kedua musim yang sama, di setiap lereng. - Setiap vegetasi tidak selalu menempati dan mendominasi region setiap variabel yang sama pada lereng yang berbeda. - Keanekaragaman vegetasi adalah sebagal benikut: - Keanekaragaman vegetasi maksimal lereng utara, pada region montana (meliputi ketinggian 2.000 - 2.400 rn), yaitu vegetasi Al, A2, C, D, E, F, dengan curah hujan sedang pada kedua musim, serta lama penyinaran matahani sedang clan tinggi pada kedua musim. lereng timur, pada region montana (meliputi ketinggian 1.700 - 1.800 rn), yaltu vegetasi Al, A2, B, C, D, E, F, dengan curah hujan tinggi pada musim hujan, curah hujan sedang clan tinggi pada musim kemarau, serta lama penyinaran matahari rendah clan sedang pada musim hujan, Oan lama penyinaran matahari sedang pada musim kemarau. lereng s&atan, pada region sub montana (meliputi ketinggian 1.000 - 1.100 m), dan region montana (meliputi ketinggian 2.100 - 2.400 rn), yaitu vegetasi Al, A2, B, C, D, E, F, dengan curah hujan sedang clan tinggi pada musim hujan, curah hujan rendah clan tinggi pada musim kemarau, serta lama penyinaran matahani rendah clan sedang pada musim hujan, lama penyinaran matahari sedang clan tinggi pada musim kemarau. lereng barat, pada region montana (meliputi ketinggian 2.100 - 2.400 m), yaltu vegetasi Al, A2, B, C, D, E, F, dengan curah hujan sedang pada musim hujan clan curah hujan rendah clan sedang pada musim kemarau, serta lama penyinaran matahari rendah clan sedang pada kedua musim. - Keanekaragaman vegetasi minimal: lereng utara, pada region sub alpin (meliputi ketinggian 2.800 - 3.019 m), yaitu vegetasi C, E, F, dengan curah hujan sedang clan tinggi pada musim hujan, curah hujan rendah, sedang clan tinggi pada musim kemarau, serta lama penyinaran matahari rendah padá kedua musim. lereng timur, pada region montana (meliputi ketinggian 1.500 - 1.700 m), yaitu vegetasi A2, B, dengan curah hujan sedang clan tinggi pada kedua musim, serta lama penyinaran matahari rendah clan sedang pada musim hujan, lama penyinaran matahari sedang pada musim kemarau. lereng selatan, pada region sub alpin (meliputi ketinggian 3.000 - 3.019 m), yaitu vegetasi C, E, F, dengan curah hujan sedang clan tinggi pada musim hujan, curah hujan rendah dan tinggi pada musim kemarau, serta lama penyinaran matahari rendah pada kedua musim. lereng barat, pada region sub alpin (meliputi ketinggian 2.800 - 3.019 m), yaitu vegetasi C, E, F, dengan curah hujan sedang pada musim hujan, curah hujan rendah dan sedang pada musim kemarau, serta lama penyinaran matahari rendah pada kedua musim.