:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Variasi suhu udara permukaan pada penggunaan tanah perkotaan (Studi kasus : koridor Jalan Haji Rangkayo Rasuna Said - Lenteng Agung, Jakarta Selatan)

(Universitas Indonesia, 2007)

 Abstrak

Penduduk Kota Jakarta yang terus bertambah memaksa terjadinya
perubahan penggunaan tanah. Penggunaan tanah alami diuruk dan dibangun
menjadi penggunaan tanah buatan yang sebagian besar berbahan material
aspal, besi, kaca, dan beton. Perubahan tersebut memberikan efek signifikan
terhadap iklim dan cuaca lokal di kota, salah satunya adalah peningkatan
suhu udara lebih tinggi daripada suhu udara sekitarnya (urban heat island).
Distribusi suhu kota diasosiasikan dengan penggunaan tanah dan morfologi.
Suhu udara meningkat secara progresif pada daerah yang mendekati pusat
kegiatan atau pusat kota, dengan kepadatan bangunan yang berbeda di tiap
wilayah. Dalam kaitannya dengan peningkatan suhu, perkembangan daerah
Jakarta Selatan dari pusat kota (koridor H. R. Rasuna Said) hingga ke arah
pinggiran kota (koridor Lenteng Agung) membentuk karakter tersendiri pada
tiap wilayahnya yang dicirikan dengan perbedaan morfologi bangunan serta
kepadatan bangunan yang memberikan kontribusi berbeda terhadap
peningkatan suhu udara di permukaan kota.
Data suhu udara diperoleh dengan melakukan sampling pengukuran
langsung di lapangan. Lokasi pengamatan dipilih dengan metode non
probabilitas-purposif sebanyak 12 lokasi pengamatan. Suhu udara yang
diteliti difokuskan pada urban canopy layer dengan waktu pengamatan
selama tiga hari dengan empat periode waktu pengukuran (pukul 06.00?
18.00 WIB). Variabel yang digunakan adalah suhu udara permukaan dengan
parameter penggunaan tanah, insolasi dan waktu sibuk (peak hour) Kota
Jakarta.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variasi suhu udara
permukaan menunjukkan kecenderungan suhu semakin meningkat pada
setiap jenis penggunaan tanah yang berada di koridor yang mendekati pusat
kota dengan karakteristik daerah perkotaan yang kuat dengan bangunan
tingkat tinggi yang padat. Variasi suhu udara permukaan juga terjadi pada
setiap periode pengamatan. Pada penggunaan tanah terbangun, suhu
maksimum terjadi pada saat radiasi matahari paling kuat (Periode ketiga,
Pukul 12.00-14.00 WIB), sedangkan pada penggunaan tanah ruang terbuka
hijau suhu maksimum terjadi pada saat radiasi matahari mulai menguat
(Periode kedua, Pukul 09.00-11.00 WIB). Suhu terendah pada setiap periode
pengukuran terjadi pada lokasi dengan penggunaan tanah ruang terbuka
hijau berupa hutan kota. Pada periode yang sama, selain dipengaruhi oleh
jenis penggunaan tanah, suhu udara permukaan juga dipengaruhi oleh
kepadatan bangunan.
Kata Kunci : Urban Heat Island, Suhu Udara Permukaan, Penggunaan Tanah,
Kepadatan Bangunan
ix + 77 halaman; 15 gambar; 5 tabel; 5 peta; 13 Foto; 1 Lampiran;
Bibliografi : 25 (1978 ? 2006)

 File Digital: 1

Shelf
 029-07-Variasi suhu.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S33887
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Universitas Indonesia, 2007
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : ix, 77 hlm. : ill. ; 28 cm + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S33887 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20179034