Tujuan penulisan ini adalah untuk mencari bentuk pola konsentrasi penduduk dan bentuk struktur pemukiman di kota madya Padanq. Variabel yang dipakai meliputi penggunaan tanah, jenis perumahan, harga tanah, utilitas kota dan jaringan jalan. Adapun masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah : dimana saja terdapat konsentrasi penduduk di Kotamadya Padang ? apakah struktur pemukiman kota Padang sesuai dengan struktur pemukiman yang digambarkan oleh (1929) ditinjau dari segi kwalitas perumahan, utilitas kota, harga tanah dan jaringan jalan ? Untuk dapat menjawab permasalahan di atas, korelasi peta, survai lapangan, studi literatur yang lanjutkan dengan analisa deduktif. Kesimpulan yang diperoleh, yaitu : konsetrasi penduduk masih terpusat di dalam kota, yaitu kecamatan Padang Barat, Padang Timur, Padang Utara dan sebagian Padang Selatan. Konsentrasi penduduk menyebar dengan perkembangan yang lebih cepat ke arah Utara dan Timur. Analisa struktur kota Padang dengan struktur kota yang digambarkan oleh Burgess ternyata sangat berbeda. Perbedaannya yaitu : daerah pemukiman kias tinggi terletak di dalam kota Padang ( di sisi CBD), menurut Burgess pemukiman kias tinggi terletak pinggir kota, daerah pemukiman transisi terletak di pinggir kota Padang, menurut Burgess pemukiman transisi terletak di dalam kota (di sisi CBD). Perbedaan struktur pemukiman kota Padang dengan struktut pemukiman menurut Burgess disebabkan oleh terbatasnya utilitas kota (listrik, air telepon, riol) dan sejarah pembentukan kota Padang sebagian wilayahnya masih dipengaruhi oleh hukum adat. |