Dewasa ini, studi pengembangan sensor dengan teknik elektrokimia menjadialternatif analisis yang menjanjikan khususnya pemanfaatan elektroda glassycarbon/IrOx dalam analisis oksidasi elektrokatalitik arsenit. Hal tersebutdidukung oleh keunggulan yang dimilikinya, yaitu menunjukkan potensial yangcukup stabil, aktivitas katalitik yang sangat baik pada daerah pH yang luas,memiliki batas deteksi yang rendah, dan sederhana.Modifikasi elektroda glassy carbon dilakukan dengan teknik elektrodeposisimenggunakan larutan iridium 1,0 mM dalam suasana alkali. Kemudian dilakukanoptimasi scan rate dan jumlah siklik untuk mendapatkan kondisi deposisi optimal.Karakterisasi permukaan elektroda dilakukan dengan X-ray Fluorecence (XRF)dan Scanning Electron Microscope (SEM). Selanjutnya elektroda yang telahdimodifikasi ini digunakan sebagai elektroda kerja untuk pengukuran arsenit.Optimasi pengukuran arsenit dilakukan melalui optimasi scan rate dan pHlarutan. Hasil pengukuran arsenit dengan voltametri siklik dibandingkan denganGraphite Furnice-Atomic Absorption Spectrophotometry (GF-AAS).Kondisi optimum yang diperoleh pada deposisi glassy carbon dengan iridiumoksida, yaitu scan rate 50 mV/s dan jumlah siklik 30. Hasil karakterisasi darimodified electrode dengan XRF menunjukkan adanya iridium yang melapisipermukaan elektroda. Karakterisasi modified electrode dengan SEMmemperlihatkan banyak titik lebih terang yang mengindikasikan adanya Iridium.Hasil penelitian elektroda glassy carbon/IrOx terhadap sensor arsen(III)menunjukkan kondisi optimum pengukuran pada scan rate 40 mV/s dengan daerah pH yang luas yaitu pH 3,0-8,0 (dalam penelitian digunakan pH 4,0).Elektroda ini mempunyai limit deteksi sebesar 9,65x10-6 M. Presisi untuk 10replikasi pada penentuan 50 M arsenit sebesar 0,86 % (RSD). Hasil limitdeteksi yang didapat untuk pengukuran arsenit dengan AAS menggunakantungku grafit sebesar 6,91x10-5 M. Dari hasil limit deteksi pengukuran diketahuibahwa pengukuran arsenit dengan metode AAS-tungku grafit memiliki limitdeteksi yang lebih tinggi dibandingkan pengukuran secara elektrokimia. |