Senyawa belerang merupakan salah satu jenis senyawanonhidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi. Senyawabelerang dapat membawa dampak negatif, bila masih terkandungdalam minyak bumi. Dampak negatif tersebut antara lain: hujanasam, korosi, dan gangguan terhadap kesehatan manusia.Hidrodesulfurisasi merupakan teknik desulfurisasi yangtelah biasa dilakukan, namun teknik ini hanya dapatberlangsung apabila tersedia energi (panas dan tekanan) yangtinggi. Biodesulfurisasi merupakan teknik desulfurisasi baruyang sekarang sedang dikembangkan yang diharapkan dapatditerapkan dengan lebih baik, efisien, ramah lingkungan, danmenguntungkan dibandingkan teknik Hidrodesulfurisasi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan kadarbelerang yang terkandung dalam. Iranian Crude Oil denganmenggunakan teknik biodesulfurisasi. Bakteri yang digunakanadalah Thiobacillus thioparus dan Thiobacillus neapolitanus.Kondisi optimum dari teknik biodesulfurisasi ditentukan untukmeningkatkan aktivitas bakteri memetabolisme senyawa belerang,sehingga dapat memperbesar persentase penurunan kandunganbelerang dalam minyak bumi Hasil persentase penurunan kandungan belerang dalam minyakbumi berkisar antara 1,35%-11,74%. Penurunan kandunganbelerang juga terjadi pada media yaitu berkisar antara 4,90%-22,34%. Pemberian aerasi secara simultan dalam jumlah ± 5L/menit dapat meningkatkan penurunan kandurigan belerang baikdalam minyak bumi maupun dalam. media dibandingkan denganperlakuan aerasi lain (penggojokan dan pengadukan). Pemberiankomponen nutrisi tambahan (N dan P dari NH 4NO3 dan (NH4)2HPO4)sebanyak 1% (b/v) ke dalam media dapat meningkatkan persentasepenurunan kandungan belerang dalam. media dari 4,90% menjadi9,42% (Thiobacillus neapolitanus) dan dari 18,57% menjadi22,34% (Thiobacillus thi pparus). Sedangkan persentasepenurunan kandungan belerang dalam minyak bumi meningkat dari5,08% menjadi 11,74% (Thiobacillus thioparus) dan dari 1,35%sampai 6,88% (Thiobacillus neapolitanus). Dengan memperpanjangwaktu inkubasi dapat meningkatkan persentase penurunankandungan belerang, waktu inkubasi yang digunakan hanya selama2 hari (48 jam). Data di atas menunjukkan bahwa Thiobacillusthi pparus dan Thiobacillus neapolitanus cukup potensial untukmelakukan biodesulfurisasi pada minyak bumi. Pemberian kondisiyang paling optimum untuk proses biodesulfurisasi akanmeningkatkan persentase penurunan kandungan belerang. Hasilhasilyang didapat dari penelitian ini hanya merupakan satulangkah dari serangkaian studi guna menyempurnakan teknikbiodesulfurisasi. Penyempurnaan tersebut diperlukan agarbiodesulfurisasi dapat diterapkan sama baiknya denganhidrodesulfurisasi. |