Peningkatan pembentukan asam fumarat oleh Rhizopus arrhizus UICC 2 denagn penambahan berbagai minyak nabati
Kristian Hartono;
Susilowati, supervisor; Siswati Setiasih, supervisor
(Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998)
|
Asam fumarat memiliki banyak kegunaan antara lain sebagai anti oksidan, penambah rasa makanan, obat penyakit kulit clan zat anti koagulasi darah. Telah diusahakan suatu cara produksi yang cukup menguntungkan, yaitu dengan cara fermentasi dengan bantuan mikroorganisme.Rhizo pus arrhizus telah diketahui dapat memproduksi asam fumarat datam jumlah besar. Penelitian mi berusaha mengembangkan suatu cara untuk mengubah permeabilitas membran sel agar asam fumarat lebih banyak diproduksi. Tehnik yang dilakukan adalah dengan penambahan minyak nabati ke dalam media fermentasi.Minyak kelapa, minyak kacang kedelai clan minyak jagung dengan konsentrasi berbeda ditambahkan ke dalam media fermentasi yang berisi sel. Rhizopus arrhizus. Asam fumarat dipanen setelah fermentasi selama 36 jam dengan memisahkan media fermentasi dari sel. Asam fumarat kemudian diisolasi dengan mempergunakan kromatografi kolom penukar ion. Untuk mengetahui perbandingan kuantitas produk asam fumarat dengan kuantitas glukosa yang dikonsumsi dilakukan uji gula pereduksi dengan metoda Somogyi-Nelson.Peningkatan produksi asam fumarat paling tinggi diperoleh pada penambahan minyak kacang kedelai dengan konsentrasi 0,6 g/L yaitu 33,8%, lalu dilkuti oleh penambahan minyak jagung dengan konsentrasi 0,7 g/L yaitu 27,7% clan penambahan minyak kelapa dengan konsentrasi 0,6 g/L dengan peningkatan 21,6%. Uji gula pereduksi dengan metode Somogyi-Nelson menunjukkan bahwa penambahan minyak nabati juga meningkatkan perbandingan kuantitas produk asam fumarat dengan kuatitas glukosa yang dikonsumsi, berturut-turut untuk minyak kacang kedelai, minyak jagung clan minyak kelapa: 31%, 8% clan 1%.Uji KLT memberikan asam fumarat dengan Rf 0,625 clan diketahui bahwa sampel belum murni terlihat dari 2 spot lain yang muncul pada KILT dan daerah lelehan yang agak melebar (270°-300 0 C). S pektrofoto meter IR memperlihatkan daerah serapan pada 3000-1 untuk gugus karboksilat dan 1675 untuk gugus trans-al kena. |
S-Kristian Hartono.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | x, 42 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-18-777016792 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20179516 |