Kayu merupakan salah satu basil hutan yang terpenting, dimana teknologipemanfaatannya banyak menghasilkan limbah seperti dari eksploitasi hutanmenghasilkan cabang, ranting dan daun, serta dari industri pengolahannya(penggergajian, pembuatan kajoi lapis, alat-alat rumah tangga dan konstruksi) berupaserpihan kayu dan serbuk gergaji. Limbah tersebut merupakan sumber karbohidratyang murah.ISel tanaman umumnya terdiri dari tiga komponen utama yaitu selulosa,hemiselulosa dan lignin. Dari ketiga komponen tersebut kanduhgan selulosamerupakan yang terbesar. Selulosa adalah polimer dari glukosa yang berikatan 1,4-Pglukosida,yang dapat dihidrolisis dengan enzim selulase yang dihasilkan oleh kapangAspergillus niger menjadi monosakaridanya. Tetapi dalam prosesnya selulosa yang berasal dari kayu (serbuk gergaji) relatif sukar dihidrolisis karena memiliki strukturkokoh yang dilindungi jaringan yang terdiri dari lignin dan hemiselulosa sehinggaenzim tidak bekerja secara optimal sebagaimana diharapkan.Pada penelitian ini dicari kondisi hidrolisis yang optimal dengan menyiapkanIsubstrat selulosa (serbuk' kayu) dalam bentuk yang mudah difermentasikan(delignifikasi), yaitu dengan melarutkan serbuk kayu dalam NaOH untukmenghilangkan hemiselulosa kemudian dilakukan isolasi selulosa dengan larutanKadoksen. Selanjutnya dilakukan hidrolisis dengan mengatur kondisi pertumbuhankapang Aspergillus niger yang meliputi berat substrat dan pH. Untuk mengetahuibasil hidrolisis dilakukan penentuan kadar gula pereduksi dengan metode Somogyi-Nelson dan hasilnya dibandingkan terhadap kontrol yaitu serbuk kayu yang tidakdidelignifikasi.Hasil penehtian ini menunjukkan bahwa kandungan gula pereduksi tertinggididapatkan pada hari ke-6 sebesar 38,23 ppm pada serbuk kayu yang didelignifikasidan 26,47 ppm pada serbuk kayu yang tidak didelignifikasi, dengan berat substrat 2gram. Untuk variasi pH, diperoleh konsentrasi gula pereduksi tertinggi pada hari ke-6dengan pH 5,5 yaitu 48,81 ppm untuk serbuk kayu yang didelignifikasi dan 24,68ppm pada serbuk kayu yang tidak didelignifikasi. |