Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, olehkarena itu periu dilakukan kajian kelayakan air untuk konsumsi manusia. Sumberair untuk memenuhi kebutuhan manusia antara lain berasal dari air permukaandan mata air. Sebelum air tersebut diambil, air berada dalam aquifer yang berupabatuan yang mengandung radionuklida alam, saiah satunya adalah radionuklidaderet Uranium. Salah satu radionuklida yang menjadi perhatian adalah keberadaan^^®Ra dan anak luruhnya daiam air, karena bersifat racun dan memancarkan radiasialfa dan beta yang berbahaya bila masuk kedalam tubuh manusia, sehinggaperlu dilakukan analisis ^^®Ra dan anak luruhnya (^^^Rn dan ^'°Po).Sampel air yang dianalisis berasal dari mata air gunung kapur Ciseeng, sedangkansampel kedua berasal dari air tan ah di Pusdiklat-Batan."^^Rn adalah salah satu anak luruh ^^®Ra yang dianalisis dengan caramengekstraksi ^^^Rn dalam sampel air dengan menggunakan pelarut toluena.Fraksi toluena diambil dan dicampur dengan sintilator (PPO dan POPOP), kemudiandicacah dengan menggunakan Pencacah Sintilasi Ca ir (LSC) setelah terjadikeseimbangan antara ^^^Rn dan keempat anak luruhnya, yaitu 4 jam atau lebihsetelah ekstraksi. Adanya menunjukkan adanya pada aquifer airnya dan kemungkinanadanya ^^®Ra dalam sampel air tersebut, oieh karena itu kandungan^^®Ra dapat dianaiisis dengan cara menganalisis ^^Rn yang tumbuh dalam waktutertentu karena peluruhan ^®Ra. Oieh karena itu kandungan ^^^Rn yang ada padasampel harus di lepas dahulu dengan cara pengadukan selama 2 jam. Selanjutnyaanalisis ^^^Rn-nya dilakukan dengan cara preparasi dan pencacahan denganmetode yang sama untuk analisis Rn. Nilai kandungan Rn yang diperolehdan waktu penumbuhannya digunakan untuk menghitung kandungan ^^®Ra berdasarkanpersamaan peluruhan beruntun. Hasil yang didapat dibandingkan hasiipengukuran dengan menggunakan spektrometer gamma (Pusdi-klat-BATAN).Anak luruh lainnya yang dianaiisis adalah dengan menggunakanspektrometer alfa. Preparasi dilakukan untuk mendapatkan sampel yang cukuptipis dan murni, supaya tidak terjadi serapan diri oieh sampel, karena daya tembusradiasi alfa sangat rendah. Preparasi dilakukan dengan cara deposisi kimia polonium pada plat nikel (sel galvani). Selanjutnya plat nikel tersebut dicacah denganmenggunakan spektrometer alfa.Hasii analisis kandungan ^^®Ra sebesar (14,9±1) Bq/L untuk sampel Ciseeng,sedang-kan sampel Pusdiklat tidak terdeteksi. dimana nilai Batas DeteksiTerendah sebesar 0,054 Bq/L. Hasil ini sesuai dengan pengukuran menggunakanSpektrometer gamma sebesar (13±4) Bq/L untuk sampel air Ciseeng dan(0,013±0,005) Bq/L untuk sampel air Pusdiklat dengan tingkat kepercayaan 95%.Kandungan ^^^Rn untuk sampel air Ciseeng dan Pusdiklat sebesar (4,9+0,3) Bq/Ldan (1,91±0,12) Bq/L. Kandungan ^^°Po untuk sampel air Ciseeng dan Pusdiklatmasing-masing sebesar (38,0±2) mBq/L dan (0,31 ±0,08) mBq/L. Kandungankandunganradionuklida tersebut masih dibawah ambang batas yang ditetapkanoieh SK Ka.BAPETEN No.02/Ka-BAPETEN/V-99 yaitu sebesar 10® Bq/L untuk226rRa dan 10"^ Bq/L untuk ®^°Po. Sedangkan nilai batas untuk 2®2®2®r Rn dalam air tidakada karena ®®®Rn dalam tidak berbahaya karena mudah lepas ke udara.diperlukan sebagai indikator kemungkinan adanya ^®^Ra dan anak luruhnya dalamair. Hasil yang didapat tersebut menunjukkan bahwa ^^®Ra dan anak luruhnya,baik dalam sampel air Ciseeng maupun Pusdiklai, tidak berada daiam keseimbanganpeluruhannya (keselmbangan terjadi pada saat ^^®Ra dan anak luruhnyamemlliki aktivltas yang sama), karena adanya fenomena alam, seperti penguapan^^^Rn darl air permukaan atau penumpukan ^^^Rn pada air tanah. |