Lengkuas merah (Alpinia purpurata K Schum) merupakan salah satucontoh tanaman yang mempunyai efek dalam pengobatan secara tradisional.Parutan rimpang lengkuas merah sering digunakan sebagai obat penyakitkulit, terutama yang disebabkan oleh jamur, seperti: panu, kurap, eksim,jerawat, koreng, bisul, dan lain - lain. Penelitian ini bertujuan untukmengekstrak bahan aktif dari lengkuas yang memberikan aktivitasantimikroba dan melihat perbedaan aktivitas antimikroba dari masing-masingfraksinya. Ekstrak kental diperoleh dengan merendam serbuk lengkuasmerah dengan pelarut organik, sedangkan minyak atsiri diperoleh dengancara destilasi uap. Hasil ekstraksi n-heksana, etil asetat dan metanol darilengkuas merah diperoleh masing - masing: 7,9 g ( 7,9% '): 9 g ( 9% )dan 17,3 g (17,3% i). sedangkan minyak atsiri diperoleh 4,5 g (0,6%).Masing - masing terhadap ekstrak kental dan minyak atsiri dilakukan ujiaktivitas antimikroba menggunakan Candida albicans dengan metode kertascakram. Minyak atsiri lengkuas merah' rnenunjukkan aktivitas antimikroba,sedangkan ketiga ekstrak lengkuas merah, hanya fraksi metanol yangmempunyai aktivitas antimikroba terhadap Candida albicans. Dari hasilKromatografi Lapis Tipis silika gel terhadap ekstrak metanol diperoleh empatspot. Senyawa aktif yang bersifat antimikroba pada ekstrak metanolkemungkinan merupakan hasil sinergi dari keempat komponen yang terlihatpada KLT. |