Mekanisme pembentuka bilayer pada adsorpsi Hexadecyltrimethylammonium-Bromide (HDTMA-Br) pada zeolit clinoptilolite dan Y-Al2O3.
(Universitas Indonesia, 2006)
|
Zeolit dan γ-alumina yang telah mengadsorpsi surfaktan kationiksecara bilayer dapat dimanfaatkan sebagai penukar anion dan adsorpsisenyawa organik non polar. Mekanisme pembentukan bilayer surfaktan padaadsorben sangat bergantung kepada kerapatan muatan permukaanadsorben. Untuk permukaan dengan kerapatan muatan permukaan tinggi,adsorpsi surfaktan diawali dengan adsorpsi surfaktan berupa agregat yangmenyerupai misel. Untuk adsorben dengan kerapatan muatan permukaanrendah diawali dengan adsorpsi surfaktan berupa monomer.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pembentukanbilayer pada adsorpsi Hexadecyltrimethylammonium–Br (HDTMA-Br) padazeolit alam Clinoptilolite dan pada γ-alumina. Juga untuk mengetahui lajuadsorpsi dan desorpsi dengan cara model kinetika difusi parabola.Mekanisme pembentukan bilayer dapat ditentukan dari pengukurankonsentrasi kesetimbangan terhadap variasi waktu adsorpsi. Laju adsorpsidapat ditentukan dari harga konstanta laju adsorpsi dan desorpsi dariHDTMA+ dan Br-. Konsentrasi awal HDTMA-Br divariasikan mulai dari ECECsampai lebih besar dari CMC adsorpsi.Pada penelitian ini untuk zeolit diperoleh nilai ECEC pada konsentrasi75 μmol/L adalah sebesar 95,65 meq/Kg, nilai CAC = 125 μmol/L dan nilaiCMC adsorpsi = 175 μmol/L. Untuk γ-alumina diperoleh nilai PZC (Point ofZero Charge) dengan metode titrasi adalah sebesar 7,5. Nilai ECEC berada pada konsentrasi 75 μmol/L. Nilai CAC berada pada konsentrasi 125 μmol/L.Nilai CMC adsorpsiberada pada konsentrasi 175 μmol/L.Penyerapan HDTMA pada zeolit Clinoptilolite sebelum waktu transisimenghasilkan penurunan konsentrasi kesetimbangan HDTMA, maupunkonsentrasi Br-. Hal tersebut menunjukkan bahwa adsorpsi HDTMA padapermukaan zeolit diawali dengan adsorpsi dalam bentuk agregat misel danproses adsorpsi berlangsung cepat. Pada γ-alumina, sebelum waktu transisimenghasilkan penurunan konsentrasi HDTMA tetapi tidak disertai denganpenurunan konsentrasi Br-. Hal ini berarti pada adsorpsi HDTMA padapermukaan HDTMA diawali dengan adsorpsi dengan bentuk monomer. Dariharga konstanta laju adsorpsi dan desorpsi yang dihitung denganmenggunakan model kinetika difusi parabola, diperoleh bahwa prosesadsorpsi awal berlangsung dengan cepat, sedangkan proses selanjutnyaberlangsung dengan lebih lambat. |
S30629-Diana Widyastuti.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S30629 |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Universitas Indonesia, 2006 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xiv, 65 hlm. : ill. ; 28 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S30629 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20179970 |