ABSTRAK Sintesis dengan menggunakan metode indirect (pembuatan substratgelas terlebih dahulu), metode pendinginan cepat (rapid quenching) danmetode milling telah dilakukan serta karakterisasi bahan konduktor superionikberbasis gelas (AgI)x(LiPO3)1-x dengan variasi penambahan AgI (x) = 0,0; 0,3;0,5 dan 1,0. Hasil yang diperoleh pada komposisi AgI (x) = 0,0 berupa bahansubstrat gelas LiPO3 transparan (bening), untuk x = 0,3 dan 0,5 diperolehproduk yang masing-masing terdiri dari dua komponen yaitu hijau kekuningansebagai komponen dominan AgI dan bening transparan kekuningan sebagaikomponen dominan LiPO3 dan untuk x = 1,0 diperoleh padatan AgI berwarnahijau kekuningan sebagai garam terlelehkan (molten salt). Sedangkan bahanyang telah mengalami proses milling (after milling) berupa serbuk berwarnakuning untuk komponen dominan AgI dan berupa serbuk berwarna coklatuntuk komponen dominan LiPO3.Karakterisasi difraksi sinar-X menunjukkan bahwa substrat gelas LiPO3dan komponen-komponen bening kekuningan merupakan bahan gelasbersifat amorf, sedangkan garam terlelehkan AgI dan komponen-komponenberwarna hijau kekuningan merupakan bahan yang masih memiliki sifatkristalin. Untuk bahan after milling baik komponen dominan AgI dankomponen dominan LiPO3 pola difraksi sinar-X menunjukkan perubahan kearah yang lebih amorf.Pengukuran konduktifitas ionik dengan LCR-meter menunjukkanbahwa peningkatan komposisi AgI akan meningkatkan konduktifitaskomponen dominan LiPO3. Adanya proses milling akan meningkatkan nilaikonduktifitas karena selain memperkecil ukuran partikel juga memperbesarluas permukaan, memperbanyak kontak partikel, mengurangi porositassehingga memudahkan proses difusi ion-ion dan membentuk jejak konduksiyang lebih baik. Konduktifitas komponen dominan LiPO3 tertinggi padatemperatur ruang dan frekuensi 1 Hz adalah 6,639 x 10-7 S/cm padakomposisi AgI (x) = 0,3 meningkat menjadi 2,040 x 10-6 S/cm setelahdimilling. Konduktifitas komponen dominan AgI pada x = 0,3 adalah 1,138 x10-5 S/cm meningkat menjadi 7,049 x 10-5 S/cm setelah dimilling.Konduktifitas komponen dominan AgI pada x = 0,5 adalah 3,942 x 10-5 S/cmmeningkat menjadi 1,298 x 10-4 S/cm setelah dimilling. Secara umumkomponen dominan AgI memiliki konduktifitas yang lebih tinggi daripadakomponen dominan LiPO3.Karakterisasi sifat termal dengan DTA (Diffential Thermal Analysis)menunjukkan temperatur transisi gelas (Tg) komponen dominan LiPO3 turunpada komposisi AgI x = 0,3 yaitu 2330C bila dibandingkan dengan komponendominan LiPO3 pada komposisi AgI x = 0,0 yaitu 240,50C. Sementara itu,komposisi AgI yang semakin besar secara konsisten akan meningkatkan Tgdari komponen dominan AgI. Temperatur transisi gelas akan mengalamipenurunan pada masing-masing bahan yang telah mengalami proses milling.Bahan AgI murni tidak memiliki temperatur transisi gelas.Kekerasan Vickers komponen LiPO3 tertinggi diperoleh padakomposisi AgI x = 0, 0 sedangkan pada komposisi yang lain kekerasannyalebih rendah. Sementara itu, kekerasan komponen AgI terendah diperolehpada x = 1,0, sedangkan pada komposisi lain kekerasannya lebih tinggi.Pengukuran densitas terhadap komponen LiPO3 menunjukkan bahwakomposisi AgI yang semakin besar meningkatkan densitas komponen LiPO3serta akan menaikkan densitas komponen AgI. Secara umum, densitaskomponen LiPO3 lebih rendah daripada komponen AgI.Konsistensi initerdapat pula pada bahan yang telah mengalami proses milling. |