Penelitian pemilihan jenis pohon sebagai akumulator debu di ruang terbuka hijau Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok dan Kawasan Industri Pulogadung (KIP) telah dilakukan pada bulan Juli 2008 hingga Oktober 2008. Objek penelitian yaitu mahoni (Swietenia macrophylla King.), tanjung (Mimusops elengi L.), dan ketapang (Terminalia catappa L.). Pengukuran berat debu di Kampus UI dengan hasil ketapang (0,778 mg/cm2), mahoni (0,358 mg/cm2), tanjung (0,293 mg/cm2). Luas daun ketapang (647,098 cm2), mahoni (548,571 cm2), tanjung (270 cm2). Indeks Luas Daun ketapang (0,2021), mahoni (0,0291), tanjung (0,0228). Klorofil a ketapang (0,2271 mg/g bk daun), tanjung (0,0621 mg/g bk daun), mahoni (0,0564 mg/g bk daun). Klorofil b tanjung (0,2210 mg/g bk daun), ketapang (0,2128 mg/g bk daun), mahoni (0,2086 mg/g bk daun). Pengukuran berat debu di KIP dengan hasil tanjung (0,752 mg/cm2), ketapang (0,591 mg/cm2), mahoni (0,5 mg/cm2). Luas daun ketapang (454,285 cm2), mahoni (317,142 cm2), tanjung (231,430 cm2). Indeks Luas Daun ketapang (0,1217), tanjung (0,0203), mahoni (0,0102). Klorofil a ketapang (0,2320 mg/g bk daun), mahoni (0,0623 mg/g bk daun), tanjung (0,0601 mg/g bk daun). Klorofil b mahoni (0,2173 mg/g bk daun), tanjung (0,1989 mg/g bk daun), ketapang (0,0584 mg/g bk daun). Hasil pengujian korelasi diperoleh adanya hubungan positif antara berat debu dan kadar klorofil a pada ketapang. Akumulasi debu pada daun juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan komposisi tegakaniiiPemilihan jenis..., Irfan Syariputra, FMIPA UI, 2008pohon di masing-masing lokasi. Hasil penelitian mengindikasikan ketapang memiliki kemampuan mengakumulasi debu lebih baik dibandingkan mahoni dan tanjung di masing-masing lokasi penelitian berdasarkan berat debu yang terakumulasi per satuan luas, luas daun, Indeks Luas Daun, dan kadar klorofil. |