Telah dilakukan penelitian untuk melihat variasi genetik temulawak pada sepuluh daerahdi Indonesia. Penelitian bertujuan mengetahui polimorfisme tanaman temulawak antardaerah sebagai dasar identifikasi dengan menggunakan teknik AFLP. Penelitian diawalidengan mengisolasi genom temulawak. Genom temulawak yang dihasilkan dipotongdengan menggunakan enzim restriksi EcoRI dan MseI selanjutnya diamplifikasi denganmenggunakan 4 pasang primer selektif. Mekanisme scoring dilakukan dengan teknikanalisis fragmen menggunakan Software GeneMapper versi 3.7. Ukuran fragmen yangdihasilkan berkisar antara 50--500 pb, dengan rata-rata polimorfisme 95,1 %.Keberadaan fragmen spesifik (52,24--130,05 pb) dapat digunakan untuk identifikasisampel temulawak dari daerah Ciamis Desa Salakaria, Ciamis Desa Sindangrasa,Lampung, Ciamis, Boyolali, Sulawesi Utara, NTB, Semarang, Bengkulu, dan Bali. |