ABSTRAK Kitosan merupakan polimer alam yang bersifat kationik. Sifat kationik tersebutmembuat kitosan dapat berinteraksi dengan polimer anionik membentukkompleks polielektrolit (KPE). Dalam penelitian ini, pektin digunakan sebagaipolimer anionik yang berinteraksi secara ionik dengan kitosan. Tujuan daripenelitian ini adalah membuat dan mengkarakterisasi KPE kitosan-pektin yangakan digunakan sebagai matriks dalam sediaan tablet mengapung. Larutan kitosandan pektin 0,3% b/v dicampur dengan perbandingan 1:9, 3:7, 1:1, 7:3 dan 9:1pada pH 4,5 dan 5,0. Kondisi terbaik untuk menghasilkan KPE adalah pada pH5,0 dengan perbandingan larutan kitosan dan pektin = 3:7. Perbedaan karakteristikKPE kitosan-pektin dengan polimer asalnya ditunjukkan dengan analisis gugusfungsi, analisis termal, daya mengembang dan kekuatan gel. Selanjutnya KPEdigunakan sebagai matriks dalam sediaan tablet mengapung dengan famotidinsebagai model obat. KPE juga dikombinasikan dengan hidroksipropilmetilselulosa(HPMC) dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Hasil uji disolusi menunjukkanbahwa KPE dapat menahan pelepasan famotidin selama 10 jam. Kombinasidengan HPMC dapat membantu KPE menahan pelepasan famotidin hingga 20jam. Tablet yang hanya mengandung KPE sebagai matriks hanya dapat bertahanmengapung hingga 12 jam, sedangkan tablet dengan kombinasi KPE dan HPMCdapat bertahan mengapung hingga 24 jam. ABSTRACT Chitosan is a natural cationic polymer. That cationic property makes chitosan can form polyelectrolite complex (PEC) with anionic polymer. In this research, pectin was used as anionic polymer that interact ionically with chitosan. The aim of this research is to produce and characterize chitosan-pectin PEC that would be used as matrix in floating tablet. The solutions of chitosan and pectin 0,3% w/v were mixed in ratio 1:9, 3:7, 1:1, 7:3 and 9:1 with pH of the solution 4,5 and 5,0. The best condition to produce PEC was in pH 5,0 with ratio of chitosan and pectin = 3:7. The differences between chitosan-pectin PEC characteristic and its origin polymer were shown by functional group analysis, thermal analysis, swelling capacity and gel strength. The PEC was then used as matrix in floating tablet with famotidin as a model. PEC was also combined with hydroxypropilmethylcellulose (HPMC) in different concentrations. The results of the dissolution study showed that PEC could retard the release of famotidin for 10 hours. PEC in combination with HPMC could retard the release of famotidin for 20 hours. Tablet that only contains PEC as matrix could remain buoyant for 12 hours while tablet with combination of PEC and HPMC could remain buoyant for 24 hours. |