ABSTRAKAngkak merupakan beras hasil fermentasi kapang Monacus purpureus yang umum ditemukan dalam makanan berkabohidrat. Di Indonesia, angkak telah digunakan secara empiris untuk mengobati beberapa penyakit yang terkait dengan gangguan hematologi, namun penelitian ilmiah terkait dengan khasiat angkak terhadap gangguan tersebut masih jarang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak angkak, yang diberikan peroral pada hari ketiga hingga kedelapan pada hewan uji yang telah diinduksi dengan anilin pada hari kesatu dan kedua, terhadap jumlah trombosit, eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit. Kamar hitung Improved Neubauer digunakan untuk perhitungan trombosit dan eritrosit, cara Sahli untuk pengukuran kadar hemoglobin, dan metode mikrohematokrit untuk pengukuran kadar hematokrit. Hewan uji yang digunakan adalah 25 ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol normal, kontrol anemia, dan tiga kelompok yang menerima ekstrak angkak dengan dosis 1,26; 2,52; 5,04 g/200g berat badan tikus. Trombosit, eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit dihitung sebelum dan setelah pemberian ekstrak angkak, dan hasilnya dianalisa secara statistik. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05) antara jumlah trombosit, jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan kadar hematokrit kelompok dosis dengan kelompok kontrol anemia, walaupun jumlah rata-rata trombosit dan eritrosit serta kadar hemoglobin mengalami peningkatan.ABSTRACTAngkak is rice fermented by Monascus purpureus, which is yeast commonlyfound in starchy food. In Indonesia, angkak has been used for treatment of diseaserelated with hematological disorder. Nevertheless, only few researches had beendone to verify the effect. The aim of this research was to understand the influenceof angkak extract, which had been given orally at 3"'-8"" day to male rats inducedwith aniline at 1%-2" day, to thrombocyte, erythrocyte, hemoglobin, andhematocrit. Counting chamber /mproved Neubauer was used for thrombocyte anderythrocyte count, Sahli’s method for hemoglobin level, and microhematocritmethod for hematocrit level. This research used 25 male rats of Sprague Dawleystrain that were divided into five groups : normal control, anemia control andthree other groups receiving an angkak extract at doses 1,26; 2,52; 5,04 g/200gbody weight respectively. Thrombocyte, erythrocyte, hemoglobin, and hematocritwere measured before and after taking the extract , then the result were analyzedstatically. The calculation indicated that there was no significant difference(p>0,05) between anemia control and three dose groups, in thrombocyte count,erythrocyte count, hemoglobin level, and hematocrit level, although the average ofthrombocyte, erythrocyte, and hemoglobin had increased. |