Karbaril merupakan salah satu golongan pestisida N-metilkarbamat yang pertamakali sukses dipasaran, biasa digunakan sebagai insektisida. Karbaril bekerjadengan cara menghambat asetilkolinesterase, dimana asetilkolin yang dihasilkanakan terakumulasi didalam tubuh sehingga mengakibatkan menurunnyakoordinasi otot-otot tubuh, konvulsi dan bahkan kematian. Karbaril dapatdianalisis dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) pascakolom melalui proses hidrolisis dengan NaOH menjadi metalamin dan derivatisasidengan ortoftalaldehid (OPA) dan 2-merkaptoetanol menjadi senyawaberfluoresensi, sehingga dapat dideteksi dengan detektor fluoresensi. Kondisianalisis karbaril menggunakan KCKT pasca kolom adalah sebagai berikut: kolomfase balik dimetiloktadesilsilil (3,9 x 150 mm), fase gerak gradien (air-metanolasetonitril)dengan kecepatan alir 1,5 mL/menit, suhu kolom 30°C, suhu reaktorpasca kolom 80°C, kecepatan alir reagen pasca kolom 0,5 mL/menit, panjanggelombang eksitasi 339 nm dan emisi 445 nm. Metode yang digunakanberdasarkan metode EPA (Enviromental Protection Agency) ini telah memenuhipersyaratan validasi yaitu parameter akurasi, presisi dan linearitas, dimanamemiliki batas deteksi sebesar 2,26 ng/mL dan batas kuantitasi 7,53 ng/mL.Sampel yang digunakan untuk uji perolehan kembali adalah buah tomat merahorganik. Sampel simulasi diekstraksi dengan asetonitril dan natrium klorida,kemudian dimurnikan dengan SPE aminopropil menggunakan metanoldiklormetan(1:99) sebanyak sepuluh kali 2 mL dan dihasilkan perolehan kembalisebesar 8,28%. |