Sabun digunakan sebagai kosmetik pembersih kulit, memiliki keunggulandiantaranya daya pembersih yang kuat terutama dalam air, kurang berbahaya,dan harganya murah. Sabun mengandung zat berkhasiat salah satunya adalahsenyawa asam alfa hidroksi (AHA). AHA berfungsi sebagai pelembab, exfoliantdan chemical peeling. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metodeanalisis asam glikolat dan asam laktat yang valid menggunakan kromatografigas (KG), dan untuk mengetahui kadar asam glikolat dan asam laktat dalamsabun cair. Sebelum disuntikkan pada KG, derivatisasi metilasi dilakukanterhadap sabun cair menggunakan metanol dan asam sulfat. Kondisi optimaluntuk analisis menggunakan detektor ionisasi nyala, kolom kapiler VB-Wax,suhu injektor 200°C, suhu detektor 200°C, suhu kolom terprogram dengan suhuawal kolom 100°C dengan kenaikan suhu 2°C/menit sampai 150°C dandipertahankan selama 5 menit, dan laju alir gas pembawa (He) 0,8 mL/menit.Waktu retensi asam laktat pada menit ke 6,4 dan waktu retensi asam glikolatpada menit ke 7,1. Hasil validasi metode analisis asam laktat memiliki linearitas(r) sebesar 0,9997 dengan batas deteksi (LOD) sebesar 24,09 μg/mL dan bataskuantitasi (LOQ) sebesar 80,29 μg/mL. Hasil uji keterulangan asam laktatmemberikan nilai koefisien variasi di bawah 2% dan hasil uji perolehan kembaliasam laktat sebesar 99,76 ± 1,17%. Untuk asam glikolat memiliki linearitas (r)sebesar 0,9993 dengan batas deteksi (LOD) sebesar 27,01 μg/mL dan bataskuantitasi (LOQ) sebesar 90,04 μg/mL. Hasil uji keterulangan asam glikolat memberikan nilai koefisien variasi di bawah 2%. Kadar asam laktat dalamsampel A (0,09 ± 0,00%)%; sampel B (0,39 ± 0,01)%; dan sampel C (2,93 ±0,14)%. |