Penelitian ini merupakan penelitian murni dengan menggunakan metode qualitatif yang membahas perkembangan konsepsi wilayah pinggiran kota dan penerapannya di Depaltemen Geograi UI. Metode analisis yang digunakan adalah analisis isi dan analisis komparatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terjadi perkembangan konsepsi wilayah pinggiran kota di Departemen Geografi UI pada periode 1980-an sampai 2000-an. Pada periode 1980-an konsepsi wilayah pinggiran kota didominasi oleh pendekatan pemanfaatan lahan dan pendekatan sosial, periode 1990-an didominasi oleh pendekatan wilayah fungsional dan periode 2000-an didominasi oleh pendekatan sosial.Metodologi yang diterapkan untuk menentukan wilayah pinggiran kota di Departemen Geografi UI juga mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Pada Periode 1980-an, metodologi yang diterapkan didominasi oleh pendekatan sosial dengan penerapan teknik deliniasi wilayah pinggiran kota berdasarkan administratif. Pada Periode 1990-an, metodologi yang diterapkan untuk menentukan wilayah pinggiran kota didominasi oleh pendekatan sosial dan wilayah fungsional dengan penerapan teknik deliniasi Wilayah pinggiran kota berdasarkan jarak dari pusat kota. Periode 2000-an, metodologi yang diterapkan untuk menentukan wilayah pinggiran kota didominasi oleh pendekatan pemanfaatan lahan (ruang bersifat kontinurn) dengan penerapan teknik deliniasi Wilayah pinggiran kota lebih ditekankan berdasarkan pemanfaatan lahan secara gradual. Secara keseluruhan dalam periode 1980-an hingga 2000-an, studi Wilayah pinggiran kota di Departemen Geografi UI memperlihatkan adanya percampuran gagasan (inkonsistensi) teoritis yang mana deinisi, kriteria dan metodologi yang diterapkan untuk menentukan wilayah pinggiran kota pada suatu studi tidak bersumber dan satu teori wilayah pinggiran kota. This is pure research which use a qualitatif method to explain development of urban fringe and its applied in Department of Geography, University of Indonesia. Analysis method was content analysis and comparative analysis. The result of this study concluded that urban fringe concept in Department of Geography, University of Indonesia from l980’s until 2000’s period have development. l980's period, concept of urban fringe was dominated by land refonn and social approach. l990’s period concept of urban fringe was dominated by functional approach and 2000's period concept of urban fringe was dominated by social approach.The method implemented to determine urban fringe was also significantly developed. In l980’s period, the method was dominated by social approach with delineation of urban fringe with administrative. In l990's period, the method was dominated by functional and social approach with delineation of urban fringe with distance from central business district. In 2000's period, the method was dominated by land reform approach with delineation of urban fringe With view of land reform gradual. In general, in l98O's until 2000's period, the study of urban fringe in Department of Geography, University of Indonesia show a mix of theoritical ideas (inconsistency) Where the definition, criteria and methodology use to detennine the urban fringe in certain studies were not originated from urban fringe theory. |